JAKARTA – PT Angkasa Pura I dijadwalkan akan mulai mengelola Bandara Dhoho di Kediri pada semester II tahun ini atau sekitar bulan Agustus 2023. Dibangun 100 persen oleh investasi anak usaha PT Gudang Garam Tbk., PT Surya Dhoho Investama, bandara tersebut diharapkan dapat melengkapi kebutuhan penumpang di Jawa Timur untuk mendukung Bandara Internasional Juanda.
“Saya kira (bandara) Kediri akan melengkapi kebutuhan dalam mengakomodasi penumpang di Jawa Timur karena Bandara Juanda juga memiliki keterbatasan,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi, dikutip dari Republika. “Pasalnya, potensi wilayah Jawa Timur sangat luar biasa, begitu juga untuk penerbangan haji dan umrah.”
Ia melanjutkan, Bandara Dhoho Kediri dibangun oleh PT Gudang Garam dan diproyeksikan dapat dioperasikan pada bulan Agustus atau September 2023. Pada tahun 2020 lalu, PT Angkasa Pura I telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Gudang Garam terkait rencana pengelolaan Bandara Dhoho.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sempat menuturkan bahwa Bandara Dhoho Kediri nantinya bisa melayani penerbangan umrah. Dikatakan Budi, beberapa maskapai sudah tertarik untuk membuka penerbangan umrah dari bandara tersebut, antara lain Garuda Indonesia dan Batik Air. “Diharapkan, bandara yang memiliki landasan pacu hingga 3.000 meter, sehingga (pesawat) Boeing 777 bisa mendarat, memudahkan penerbangan haji dan umrah dari sini,” kata Budi.
Secara geografis, Bandara Dhoho terletak di Desa Grogol, Kecamatan Grogol dan Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Jarak dari Desa Grogol ke Kota Kediri sekitar 13 km dengan waktu tempuh 30 menit berkendara. Sementara itu, perjalanan dari Bandara Juanda menuju bandara tersebut sejauh 120 km atau berkisar 1,5 jam berkendara via jalan tol, sedangkan perjalanan dari Bandara Abdulrachman Saleh di Malang berkisar 87 km atau memakan waktu tiga jam berkendara karena belum ada tol antara Malang dan Kediri.
Leave a Reply