Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) I kini sedang menyiapkan kebijakan optimalisasi bisnis di bandar udara khusus sektor non-aeronautical business. Dalam kebijakan tersebut, AP I akan ikut memberdayakan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami mendorong keterlibatan UMKM di bandara. Salah satunya terbukti dengan Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) bagian terminal keberangkatan domestik yang bisa menampung hingga 600 UMKM,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi di Jakarta, seperti dilansir Sindonews.
Lebih lanjut Faik menerangkan, dalam kebijakan itu nantinya pihak AP I juga akan memberi keringanan untuk para mitra usaha. AP I tak akan memperhitungkan MGRS/MOB, dan mengenakan revenue sharing atau konsesi sesuai realisasi omzet bruto. “Kami juga memberikan keringanan, atau penghapusan sewa ruang dan revenue sharing atau konsesi bagi gerai yang terkena downsizing operasional,” beber Faik.
Kemudian, AP I juga akan menyediakan Pop-Up Store untuk kegiatan usaha di bidang retail, makanan dan minuman, atau bidang usaha lainnya yang sifatnya sementara. “Ketentuannya adalah jangka waktu maksimal 4 bulan, bertujuan untuk test market, brand awareness, brand actualization, dan menambah variasi produk baru. Tentu pola kerja samanya adalah dengan revenue sharing,” ungkap Faik.
Selain itu, kelak akan ada perubahan juga pada security deposit. Perubahan yang dilakukan adalah pada bentuk security deposit dari yang sebelumnya tunai menjadi non-tunai, atau Stand By Letter of Credit (SBLC). “Kami juga memberikan relaksasi pembayaran kewajiban bagi mitra usaha dengan cara installment (angsuran) dan fasilitas Supply Chain Financing (SCF),” ucap Faik.
Komitmen AP I dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya dilakukan lewat kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan dengan memberikan pinjaman untuk modal kerja dan berbagai program lainnya.
“Sumbangsih Angkasa Pura I terhadap bangsa tidak hanya berupa jasa konektivitas udara dan keuntungan ekonomi, melainkan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Program Kemitraan dan berbagai program sinergi lainnya,” tandas Faik.
Leave a Reply