Genjot Setoran, BPPD Sidoarjo Pasang Alat Perekam Pajak di Bandara Juanda

Bandara Juanda Surabaya - mediaindonesia.com
Bandara Juanda Surabaya - mediaindonesia.com

SIDOARJO – Untuk mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak, Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo saat ini tengah getol memperbanyak pemasangan alat perekam pajak. Paling baru, alat tersebut dipasang di restoran yang berlokasi di Bandara Internasional Juanda, karena pendapatan pajak dari pelabuhan udara tersebut memang sangat besar.

“Kami berupaya untuk terus memasang alat perekam pajak di semua restoran yang ada di Sidoarjo, terutama yang ada di Bandara Internasional Juanda,” papar Kepala BPPD Sidoarjo, Ari Suryono, dikutip dari Radar Sidoarjo. “Pendapatan pajak di Bandara Internasional Juanda memang sangat besar, setiap tahun sekitar Rp35 miliar, sedangkan pendapatan pajak dari restoran senilai Rp6 miliar. “

Ari melanjutkan, saat ini, sudah terpasang sekitar 30 alat perekam dari 40 restoran yang telah beroperasi di Bandara Internasional Juanda. Paling anyar, alat perekam pajak tersebut dipasang di Restoran Bakmi Gocit di area kedatangan bandara, yang menyediakan mie sebagai menu utama. “Kami akan pasang alat perekam pajak di semua restoran Bandara Internasional Juanda secara bertahap dan ditargetkan akan tuntas pada tahun depan,” imbuh Ari.

“Sekarang, total sudah 198 alat perekam pajak yang terpasang di restoran maupun kafe di Sidoarjo. Harapannya, dengan pemasangan alat perekam pajak itu, pendapatan pajak bisa semakin optimal,” lanjut Ari. “Targetnya, tahun 2021 ini pendapatan pajak dari restoran dan kafe bisa mencapai Rp63 miliar. Perolehan pendapatan pajak akan semakin transparan.”

Sementara itu, Airport Commercial Senior Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Mahendra, menyambut baik penambahan alat perekam pajak oleh BPPD di restoran yang ada di Bandara Internasional Juanda. Saat ini,dari total 100 restoran di Bandara Internasional Juanda, memang baru 40 restoran yang sudah kembali buka. “Imbas pandemi Covid-19, memang membuat sejumlah restoran tutup karena penumpang pesawat juga mengalami penurunan,” katanya.

Menurut data terbaru, jumlah penumpang harian di Bandara Internasional juanda ada sekitar 25.000 orang. Jumlah penumpang itu menurut drastis dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19 yang bisa mencapai angka 45.000 penumpang per hari. “Karena itu, pasti berdampak bagi jumlah pengunjung di restoran yang ada di bandara,” tutupnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*