Jakarta – Wilayah Malang dan sekitarnya kemarin, Sabtu (10/4), sempat dilanda gempa M 6,7. Namun demikian, PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan bahwa bencana gempa bumi tersebut tidak mengganggu operasional Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
“Gempa bumi sebesar 6,7 SR yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang dan getarannya terasa hingga Surabaya sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu 10 April 2021. Bandara Juanda Surabaya tetap beroperasi normal. Tidak terdapat kerusakan fasilitas bandara dan tidak berdampak pada operasional penerbangan,” kata Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan.
Penumpang di Bandara Juanda pun sejak beberapa hari belakangan justru terpantau ramai, terlebih karena sudah tersedianya layanan pemeriksaan Covid-19 dengan GeNose C-19. Berdasarkan data AP I, kenaikan penumpang selama 7 hari terakhir mencapai 138.489 ribu orang atau naik 18,94 persen. Pada Selasa (7/4) misalnya, pergerakan penumpang mencapai 21.219 orang.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra juga mengungkapkan bahwa sejauh ini tidak ada jadwal perjalanan pesawat Garuda Indonesia yang tertunda akibat adanya gempa bumi. “Sementara aman,” jelas Irfan.
Sebagai informasi, gempa tektonik mengguncang wilayah selatan Jawa pada Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Berdasarkan analisis BMKG, gempa tektonik tersebut mempunyai kekuatan 6,7M, kemudian diupdate menjadi magnitudo 6,1. “Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km,” demikian bunyi siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut analisis BMKG dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi dan tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Leave a Reply