Angkasa Pura I Masih Pakai GeNose di Bandara Saat Bulan Puasa, Ini Syaratnya

Fasilitas Test Covid-19 di Bandara - inforial.tempo.co
Fasilitas Test Covid-19 di Bandara - inforial.tempo.co

Jakarta – Sampai dengan bulan puasa ini, PT Angkasa Pura (AP) I masih memberlakukan GeNose C19 di 3 bandara kelolaannya, yakni Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Ketentuan mengenai layanan deteksi Covid-19 menggunakan GeNose C19 pun belum berubah.

“Sesuai SE dari Satgas Covid dan SE kementerian Perhubungan pemberlakuan GeNose belum berubah,” ujar Corporate Communication Senior Manager AP I Gede Eka Sandi Asmadi, seperti dilansir CNN Indonesia.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Perhubungan Adita Irawati menuturkan bahwa pihaknya masih memakai GeNose sebagai salah satu alat deteksi virus corona selama bulan Ramadan. Pernyataan Kemenhub ini untuk menanggapi saran dari peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Dian Kesumapramudya supaya penggunaan GeNose dilakukan tidak lebih dari 6 jam setelah sahur selama bulan puasa.

Pasalnya, jika tes GeNose dilakukan lebih dari 6 jam setelah sahur, dikhawatirkan dapat berpotensi meningkatkan asam lambung yang kemudian memengaruhi hasil pembacaan GeNose. “Tetap akan berjalan, dan sesuai arahan dari pihak peneliti, penumpang cukup kumur-kumur dan sikat gigi saja,” terangnya.

Sebelumnya, Peneliti GeNose C19, Dian Kesumapramudya mengatakan bahwa GeNose C19 masih bisa digunakan untuk skrining Covid-19 ketika puasa. Akan tetapi, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan supaya pembacaan hasil GeNose tetap akurat. “Diupayakan pemeriksaan GeNose dilakukan saat pagi hari. Terkait peningkatan asam lambung ini sebenarnya bisa diakali dengan berkumur, tetapi tetap lebih baik jangan lebih dari 6 jam sesudah sahur pemeriksaan GeNose-nya,” kata Dian.

Sementara itu, anggota peneliti GeNose C19, Mohamad Saifuddin Hakim menambahkan, waktu yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan GeNose adalah setelah berbuka puasa. “Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa,” bebernya.

Seperti diketahui, pada hari-hari biasa, skrining Covid-19 menggunakan tes embusan napas ini pengguna diminta untuk puasa atau tidak makan/minum yang berbau khas. Di samping itu, pengguna juga diminta agar tidak merokok sekitar 30-60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan demikian dapat meminimalisir terjadinya hasil tes positif palsu dari pembacaan GeNose.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*