Erupsi Gunung Bromo tak hanya berpengaruh terhadap Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang, tetapi juga berdampak pada Bandara Juanda. Namun, jika Bandara Abdul Rahman Saleh ditutup, maka Bandara Juanda masih tetap bisa beroperasi.
“Kami memutuskan untuk menutup Bandara Abdul Rahman Saleh karena abu vulkanik es erupsi Gunung Bromo menyentuh bandara,” jelas Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. “Selasa (12/7) pagi kami akan cek kembali apakah sudah aman atau belum, namun ini juga berpengaruh di Bandara Juanda.”
Efek yang terjadi dari letusan Gunung Bromo adalah penumpukan pemakai jasa penerbangan di Bandara Juanda. Pasalnya, penumpang yang semula dijadwalkan turun di Malang diubah menjadi di Bandara Juanda. “Namun sudah ada solusi dari Dinas Perhubungan Jawa Timur, yakni mengalihkan penumpang yang turun di Bandara Juanda menggunakan bus menuju Malang,” sambung Jonan.
Sebelumnya, status Gunung Bromo memang ditetapkan dalam status waspada (level II). Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, termasuk pengunjung, wisatawan, dan pendaki diminta untuk tidak masuk kawasan setempat dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Bromo.
“Masyarakat kami minta tenang dan tidak perlu ada pengungsian,” jelas Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho. “Pihak otoritas bandara akan terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BMKG mengenai kelanjutan status buka-tutup bandara.”
Leave a Reply