Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berencana untuk menambah bandara demi menggenjot industri pariwisata di Jatim. Pada tahun 2019 mendatang Jatim menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1 juta orang. Tahun ini jumlah wisman yang berkunjung ke Jatim baru berkisar di angka 600 ribu orang.
Menurut Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, kemudahan akses adalah hal yang penting untuk dapat memacu kemajuan sektor pariwisata suatu daerah. Oleh sebab itu pihak Pemprov semakin giat untuk membangun bandar udara baru. Belum lama ini pemerintah baru saja meresmikan Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep yang saat ini telah melayani penerbangan komersial dari maskapai Wings Air.
“Saat ini kami juga berencana membangun bandara di Kediri. Jadi, nanti semua wilayah di Jatim ada bandaranya, mulai utara, selatan, timur, dan barat,” ujar Gus Ipul di Surabaya, Selasa (5/12), seperti dilansir Liputan 6.
Untuk sementara ini wilayah Jatim baru mempunyai 5 bandara yang tersebar di berbagai daerah, yakni Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Bandara Trunojoyo di Sumenep, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara Abdurrahman Saleh di Malang, dan Bandara Notohadinegoro di Jember.
Pemprov berencana untuk membangun bandara di wilayah kepulauan yang ada di Jatim, misalnya saja di Pulau Kangean, Sumenep, Madura. “Jika akses mudah, maka wisman akan dengan mudah datang berwisata di Jatim. Di Jatim ini banyak sekali potensi wisata yang sayang sekali kalau tidak diperhatikan,” beber Gus Ipul.
Tak cukup sampai di situ, Pemprov berusaha untuk memenuhi target 1 juta kunjungan wisatawan dengan mengembangkan air connectivity, yakni dengan meningkatkan status Bandara Abdulrachman Saleh Malang menjadi bandara internasional. Kemudian frekuensi penerbangan langsung Kuala Lumpur-Juanda juga ditambah menjadi 4 kali seminggu.
Penerbangan rute Jakarta-Banyuwangi pun turut ditambah, serta status Bandara Blimbingsari Banyuwangi nantinya akan ditingkatkan menjadi bandara internasional demi memenuhi target yang sama. Sang Wagub menambahkan, dari Rp 1.800 triliun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim, sekitar Rp 150 triliun berasal dari sektor pariwisata.
Sayangnya hingga kini wisman lebih banyak mengunjungi Gunung Bromo, padahal potensi wisata Jatim bukan hanya Bromo, tetapi ada juga wisata pantai di Banyuwangi, Malang, dan Sumenep. “Kami ingin Jatim tidak hanya menjadi transit wisman saja sebelum mereka ke Bali. Kami ingin Jatim menjadi destinasi wisata utama selain Bali,” tandas Gus Ipul.
Leave a Reply