Jakarta – Pada Senin (30/4) malam Gunung Agung di Bali kembali menunjukkan aktivitas dengan tinggi kolom abu 1.500 m di atas puncak kawah. Arah sebaran abu ke barat laut dengan kecepatan rata-rata 5 knot. Meski demikian, pihak Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa abu Gunung Agung tak berdampak pada penerbangan di Pulau Bali, Pulau Lombok, dan sekitarnya.
“Dari laporan yang kami terima menggunakan radar Himawari-8 Volcanic Ash Advisory Centres (VAAC ) Darwin, tidak ada sebaran abu vulkanik di jalur penerbangan (airways) di Bali, Lombok dan sekitarnya,” ujar Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, Selasa (1/4), seperti dilansir Tribunnews.
Dengan demikian, aktivitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Juanda, Bandara Banyuwangi, dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dinyatakan masih aman. “Volcano Observation Notice for Aviation (VONA) Gunung Agung juga masih oranye. Jadi operasional penerbangan di Bali, Lombok, Ujung Pandang (Makassar) dan Banyuwangi masih berjalan dengan normal. Tidak ada pengalihan rute penerbangan,” tutur Agus Santoso.
Meski demikian, Agus mengimbau para personel penerbangan terutama pilot dan ATC harus terus meningkatkan kewaspadaan serta tetap berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta PVMBG untuk mendapatkan info lebih lanjut supaya dapat membuat perencanaan dan mengoperasikan penerbangan dengan tingkat keselamatan tinggi. Terlebih karena Gunung Agung saat ini masih dalam tahap Siaga 3 dan kemungkinan masih akan mengalami erupsi lagi.
Agus pun mengingatkan agar pihak maskapai tidak memaksakan penerbangan dan mementingkan keselamatan penerbangan. “Kalau nanti terjadi lagi erupsi yang lebih buruk dan berdampak pada penerbangan, saya instruksikan semua personil penerbangan harus taat pada standar prosedur operasi,” beber Agus.
Oleh sebab itu Agus meminta pada masyarakat dan penumpang untuk bekerjasama sehingga tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya mohon masyarakat dan penumpang juga memaklumi jika nanti ada delay kalau erupsinya mengganggu penerbangan. Erupsi Gunung Api merupakan bencana alam yang tidak bisa kita prediksi. Namun untuk saat ini saya tegaskan lagi masih tidak mengganggu sehingga penerbangan dari dan ke Bali masih normal,” kata Agus.
Leave a Reply