Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) I sudah menetapkan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) sebagai mitra operator pengelola kargo dan pos di Bandara Juanda dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Penetapan tersebut dilakukan untuk optimalisasi bisnis kargo pada saat kondisi pandemi, transformasi teknologi, ekspertis, dan Network Cargo Business melalui Semi Automatic System Warehouse.
“Angkasa Pura I berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan layanan jasa kebandarudaraannya, termasuk layanan bagi stakeholder kargo udara dan meningkatkan cargo throughput serta optimalisasi pendapatan. Penetapan pemenang pada seleksi CTO dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan kargo dan pos sehingga dapat mendukung pertumbuhan kargo dan logistik nasional,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Selasa (30/8), seperti dilansir dari Liputan6.
Seleksi Cargo Terminal Operator (CTO) diikuti oleh perusahaan-perusahaan operator terminal kargo nasional maupun internasional. Pemenang pada seleksi CTO ini adalah PT JAS Tbk dengan jangka waktu perjanjian kerja sama selama 5 tahun. Dengan demikian, nantinya operator yang beroperasi di terminal kargo internasional Bandara Juanda dan Ngurah Rai adalah PT JAS. Sedangkan PT Angkasa Pura Logistik sebagai perusahaan Cargo Terminal Operator eksisting di kedua bandara tersebut.
“Dengan kembali terpilihnya JAS Airport Services sebagai CTO di station Denpasar dan Surabaya merupakan bukti Angkasa Pura I masih mempercayakan JAS Airport Service untuk terus mendukung optimalisasi penanganan kargo di kedua bandara tersebut sesuai dengan standar Internasional,” imbuh Presiden Direktur dan CEO JAS Airport Services Adji Gunawan.
Dalam pelaksanaannya, Jasa Angkasa Semesta akan mengimplementasikan Cargo Terminal Digitalization melalui integrasi terhadap Cargo Integrated System PT Angkasa Pura I. Hal tersebut dinilai akan membantu menyederhanakan proses bisnis, meningkatkan efisiensi, transparansi pembayaran cashless, dan terintegrasi dengan seluruh stakeholder di dalam Air Cargo & Logistics Ecosystem.
Misalnya maskapai penerbangan, bea cukai dan karantina, regulated agent, Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) atau Freight Forwarder, dan Cargo Terminal Operator. Selain itu, Cargo Integrated System juga akan terintegrasi dengan HS-Code INSW dan National Logistics Ecosystem (NLE).
Leave a Reply