SURABAYA – Baru-baru ini, dunia penerbangan Tanah Air dihebohkan dengan kabar adanya penumpang pesawat Lion Air dan Citilink yang mengangkut penumpang positif Covid-19 tujuan Pontianak. Penumpang tersebut lolos karena membawa surat PCR test palsu dan diketahui berangkat dari Surabaya. Bandara Internasional Juanda pun akhirnya mengeluarkan klarifikasi mengenai kasus tersebut, sambil membantah adanya praktik calo di terminal.
“Pengelola bandara sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), selaku instansi yang berwenang memeriksa dokumen kesehatan,” tegas Communication Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Yuristo Ardhi Hanggoro, dilansir dari Tribun Jatim. “Kenapa kami koordinasikan dengan KKP, karena kewenangan kami dalam penanganan penumpang sebelum terbang mencakup perihal layanan dan keamanan saja.”
Yuristo juga membantah tudingan praktik percaloan seperti narasi yang beredar di internet, ketika disebutkan ada pengakuan kalau surat palsu PCR didapat dari terminal Bandara Juanda. Dikatakannya pula, dalam melakukan monitoring sendiri, pihaknya tidak hanya sebatas di lokasi terminal. “Di luar lokasi terminal pun, kami juga monitoring. Kami juga melakukan patroli hingga sampai di perempatan lampu merah McD, Jalan Raya Pabean Sedati,” sambung Yuristo.
Imbas kasus tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melarang maskapai Lion Air dan Citilink Indonesia untuk membawa penumpang dari Bandara Juanda menuju Bandara Internasional Supadio di Pontianak selama tujuh hari atau satu minggu. Kedua maskapai boleh tetap terbang ke Pontianak, tetapi hanya membawa kargo.
Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, dua penumpang Lion Air rute penerbangan Surabaya-Pontianak pada 22 Juni 2021 yang terkonfirmasi positif membawa surat keterangan negatif PCR. Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata surat tersebut palsu. Sementara itu, untuk tujuh penumpang Citilink yang dinyatakan positif, membawa surat negatif PCR yang tidak memiliki barcode dan ada juga yang mempunyai barcode, tetapi tidak dapat dipindai.
Leave a Reply