Selama bulan Ramadan ini, PT Pos Indonesia (Persero) memilih tidak memanfaatkan jalur udara lewat Bandara Juanda dan juga Bandara Soekarno-Hatta ketika mengirimkan barang. Pasalnya, pada momen seperti Ramadan, kedua bandara tersebut sangat sibuk dan dikhawatirkan bisa mengganggu trafik pengiriman barang.
Karena itu, mulai Ramadan tahun ini, PT Pos Indonesia menempuh pengiriman langsung tanpa singgah di dua bandara tersebut. “Sekarang, kami mencari alternatif penerbangan langsung, seperti dari Palembang menuju Yogyakarta,” terang Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono.
PT Pos Indonesia juga menggandeng Garuda Indonesia untuk melayani pengiriman kargo barang dengan kategori dangerous food dan valuable goods. Selain itu, perusahaan dengan warna kebesaran oranye ini juga memaksimalkan peran para agen pos dengan menambah sekitar 1.000 kurir pengiriman dan akan beroperasi selama 24 jam.
“Selama Ramadan, aktivitas pengiriman diperkirakan melonjak hingga 30 persen lebih dibanding hari biasa,” sambung Gilarsi. “Namun, PT Pos tidak memanfaatkannya untuk mengalap rezeki. Ramadan ini merupakan periode uji coba sistem baru.”
Sistem terbaru tersebut salah satunya untuk menguji bagaimana kemampuan mengatasi tambahan volume. PT Pos Indonesia sendiri menargetkan pendapatan sebesar Rp10 triliun sepanjang tahun 2016 ini.
Leave a Reply