JAKARTA – Batik Air terus memperluas ekspansi mereka dengan membuka rute baru, baik domestik maupun internasional. Paling baru, maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group tersebut akan mengoperasikan rute Jakarta-Banyuwangi PP yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan Bandara Banyuwangi mulai tanggal 1 November 2023 mendatang.
“Penerbangan harian ini dioperasikan setiap hari atau tujuh kali dalam seminggu dari Terminal 2E Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) tujuan Bandar Udara Banyuwangi, Jawa Timur (BWX),” papar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resminya. “Penerbangan dilayani menggunakan pesawat Airbus A320-200 berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi.”
Danang melanjutkan, rute ini adalah kabar gembira bagi para penggemar perjalanan yang ingin menjelajahi pesona Banyuwangi atau mempersiapkan liburan akhir tahun yang menyenangkan. Para pebisnis dan wisatawan dari berbagai kota di Indonesia dan mancanegara seperti Bangkok, Kuala Lumpur, Penang, Singapura, dan lainnya dapat langsung terhubung ke Banyuwangi dengan singgah di Jakarta.
“Dengan dibukanya rute baru ini, masyarakat Banyuwangi memiliki pilihan aksesibilitas menuju Jakarta. Dari Jakarta, mereka dapat melanjutkan penerbangan ke berbagai kota lain di Indonesia seperti Medan, Padang, Batam, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Makassar, hingga Manado,” sambung Danang. “Masyarakat Banyuwangi juga berkesempatan menjelajahi destinasi internasional seperti Jeddah, Madinah, Kuala Lumpur, Penang, Singapura, Australia, hingga Jepang.”
Jadwal Batik Air Jakarta-Banyuwangi PP
- Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID-6590 terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.00 WIB dan mendarat di Bandara Banyuwangi pukul 12.45 WIB.
- Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID-6591 terbang dari Bandara Banyuwangi pukul 13.30 WIB dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 15.15 WIB.
Sebelumnya, Batik Air sebenarnya sempat mengudara di langit Banyuwangi sejak tahun 2018 lalu. Sayangnya, per Juni 2023 kemarin, mereka terpaksa menghentikan penerbangan ini lantaran okupansi penumpang yang dinilai terus mengalami penurunan. Selain itu, titik impas atau Break Even Point tidak mencapai 70 persen karena tahap pendapatan sama dengan biaya operasi.