Peminat Tinggi, Jadwal Penerbangan Sumenep-Pagerungan Tahun Ini Belum Bisa Ditambah

Bandara Trunojoyo Sumenep - www.merdeka.com

Sumenep – Rupanya banyak masyarakat yang antusias dengan dibukanya penerbangan perintis rute Sumenep-Pagerungan. Sejak dilayani perdana oleh maskapai Susi Air pada tanggal 25 September 2019 lalu, rata-rata tingkat keterisian kursi (load factor) cukup tinggi, baik dari rute Sumenep-Pagerungan maupun sebaliknya.

Ketika dioperasikannya penerbangan perdana, pemerintah pun berencana akan menambah jadwal penerbangan ke wilayah kepulauan tersebut apabila antusiasme masyarakat untuk menggunakan moda transportasi udara tersebut tinggi. Adapun harga tiket pesawat untuk rute Sumenep-Pagerungan hanya dibanderol Rp245 ribu, sedangkan Pagerungan-Sumenep tarifnya Rp225 ribu.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Agustino Sulasno, jumlah penumpang penerbangan rute Sumenep-Pagerungan cukup tinggi. Bahkan kabarnya jadwal untuk 3 pekan ke depan sudah banyak dipesan oleh calon penumpang. “Pemkab akan berusaha untuk menambah jadwal satu penerbangan lagi,” ucapnya, Rabu (23/10), seperti dilansir Jawapos.

Namun sayang pihaknya belum dapat memastikan kapan penambahan frekuensi penerbangan untuk rute Sumenep-Pagerungan bisa terealisasi. Pasalnya, anggaran untuk penerbangan perintis ada pada pihak pengelola bandara. Oleh sebab itu, pihaknya berencana untuk berkoordinasi lagi untuk membahas rencana penambahan jadwal penerbangan tersebut. “Kalau perlu surat permohonan, akan kami buatkan. Yang jelas, kami akan berusaha bisa ada penambahan jadwal penerbangan Sumenep–Pagerungan,” ungkap Agus.

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Trunojoyo Sumenep Indra Triyantono mengungkapkan bila pihaknya mulanya juga ingin menambah jadwal penerbangan perintis Sumenep-Pagerungan. Rencananya, rute penerbangan Surabaya-Karimun Jawa hendak dialihkan jadi Sumenep-Pagerungan.

Tetapi rencana itu rupanya tak disetujui oleh Kementerian Perhubungan. Pasalnya, hal ini menyangkut anggaran subsidi yang sudah dialokasikan untuk tiap rute. Dengan demikian penambahan jadwal untuk penerbangan Sumenep-Pagerungan tahun ini sepertinya belum bisa terealisasikan. “Surabaya–Karimun sekitar 1,5 jam. Sedangkan Sumenep–Pagerungan sekitar 1 jam. Jadi ada selisih waktu sekitar 30 menit,” katanya.

Adapun subsidi anggaran penerbangan perintis kabarnya dihitung berdasarkan jam penerbangan pesawat. Apabila rute Surabaya (Bandara Juanda) ke Karimun dipaksakan untuk dialihkan, maka akan banyak uang subsidi yang harus dikembalikan ke pemerintah pusat dari selisih waktu 30 menit tersebut. “Kalau banyak anggaran yang dikembalikan, rapor kami jadi merah. Karena banyak anggaran yang tidak direalisasikan dan harus kembali ke negara,” bebernya.

Pihaknya pun berencana mengajukan penambahan rute Sumenep-Pagerungan mulai tahun 2020 mendatang menjadi 2 kali seminggu. “Sejak awal kami sudah merencanakan. Tapi kondisinya tidak memungkinkan karena menyangkut anggaran. Tahun depan kami lelang,” pungkasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*