Jakarta – Trafik penumpang di bandara-bandara kelolaan PT Angkasa Pura (AP) I mengalami pertumbuhan sejak bulan Mei sampai Juli 2020. AP I mencatat bahwa setidaknya trafik penumpang pesawat di periode 1-21 Juli 2020 mencapai angka 875.213 orang. Jumlah trafik tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Juni 2020 lalu yang hanya sebesar 648.567 orang dan Mei 2020 sebanyak 77.342 orang.
“Peningkatan ini membawa optimisme akan kebangkitan industri aviasi walau pertumbuhannya secara perlahan,” ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi, Kamis (23/7), seperti dilansir Investor.
Volume penumpang tertinggi selama periode tanggal 1-21 Juli 2020 ada di Bandara Internasional Juanda Surabaya yang mencapai 212.374 orang. Sementara itu, volume penumpang tertinggi kedua terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang jumlahnya mencapai 204.603 orang, disusul oleh Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan volume penumpang 114.174 orang.
Demi menjaga pendapatan perusahaan di tengah kondisi pandemi Covid-19, PT AP I pun berupaya mengambil peluang di luar arus penumpang, yakni memanfaatkan bisnis kargo. “Ini krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga kami identifikasi risiko terhadap strategi, keuangan, dan operasional kami,” kata Faik.
Untuk menyelamatkan bisnis, AP I fokus pada cashflow. “Bayangkan dengan kondisi pendapatan yang menurun signifikan, tapi kita juga harus mengeluarkan biaya karena memang kita harus tetap beroperasi,” imbuhnya.
Di samping itu, AP I pun menerapkan strategis revenue enhancement untuk meraih pendapatan di luar bisnis inti yang selama ini dilakukan. “Kita banyak melakukan aktivitas peningkatan portofolio bisnis yang tidak berhubungan dengan trafik penumpang. Termasuk di sini inisiatif pengoperasian pesawat freighter cargo,” tuturnya.
Dalam rangka menyesuaikan dengan masa transisi ini, AP I juga berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) secara disiplin dan konsisten. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan untuk masyarakat saat hendak melakukan perjalanan udara.
“Hal yang perlu dijaga adalah konsistensi dan kedisiplinan mengimplementasikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang ketat di tengah tren peningkatan jumlah penumpang agar kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara semakin meningkat,” ungkap Faik.
Leave a Reply