
SIDOARJO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut proyek pembangunan flyover Djuanda (dulu bernama flyover Aloha) di Sidoarjo, Jawa Timur. Nantinya, flyover tersebut diharapkan dapat mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas di simpang tiga Bangah-Aloha sekaligus memperlancar arus lalu lintas di perlintasan sebidang rel kereta api yang berada di jalan menuju Bandara Internasional Juanda.
“Saat ini, progres pembangunannya sudah mencapai 70 persen dan saya optimistis bahwa jalan layang Aloha Sidoarjo ini akan selesai pada April 2024 mendatang,” kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudlor, seperti dilansir dari Antara. “Tahap pembangunan jalan layang ini sudah memasuki pemasangan gelagar perdana, yakni pada bulan Juli 2023, dan pemasangan gelagar pada dua sisi ini akan selesai pada Agustus 2023.”
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sempat mengatakan bahwa konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga bisa membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, proyek pembangunan flyover Djuanda dimulai pada tanggal 1 November 2022 lalu dengan masa pelaksanaan 540 hari kalender hingga 23 April 2024. Berdasarkan data progres fisik, pembangunan flyover hingga minggu pertama Agustus 2023 sebesar 50,24 persen atau melebihi rencana kemajuan progres pekerjaan yang ditetapkan, yaitu 49,55 persen.
Flyover Djuanda memiliki dua struktur dari jalan akses Bandara Internasional Juanda menuju Sidoarjo sepanjang 435 meter dan menuju Surabaya sepanjang 423 meter, masing-masing flyover dilengkapi ramp, baik menuju Sidoarjo maupun Surabaya. Flyover A dengan frontage Sidoarjo-Juanda dikerjakan mulai STA 0+000-0+978 dan Flyover B dengan frontage Juanda-Surabaya dikerjakan mulai dari STA 0+000-0+889 dengan lingkup kerja meliputi pekerjaan drainase (3,85 persen) pekerjaan tanah dan geo (1,91 persen) perkerasan beton (6,04 persen) pekerjaan struktur (82,77 persen), dan aksesori jalan jembatan (2,09 persen).
Pembangunan jalan layang tersebut sangat dibutuhkan masyarakat menyusul akses yang seringkali menimbulkan kemacetan, terutama pada jam-jam pulang dan berangkat kerja. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo, Dewi Eko Saptono, menuturkan bahwa pemasangan gelagar ditargetkan selesai pada Agustus 2023 ini. “Jalan layang ini akan selesai sesuai target dan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru 2024 mulai diuji fungsional,” terangnya.
Leave a Reply