Bandara Juanda Sudah Mulai Terima Kedatangan Pekerja Migran

Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I - www.liputan6.com
Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I - www.liputan6.com

SURABAYA – Bandara Internasional Juanda ternyata sudah mulai menerima kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), termasuk pekerja migran Indonesia (PMI), mulai tanggal 22 Januari 2022 kemarin. Penerbangan perdana membawa 129 orang PMI dari Malaysia yang diangkut maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH871.

Diterangkan Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, pengelola bandara telah melakukan simulasi penerimaan dan pemeriksaan kesehatan para pelaku perjalanan luar negeri sehingga penerapan protokol kesehatan berjalan lancar dan tidak menyebabkan kepadatan antrean yang berarti. Petugas bandara bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Kantor Imigrasi melakukan pemeriksaan lengkap.

“Pemeriksaan RT-PCR dilakukan sebanyak tiga gelombang, dan dari hasil pemeriksaan tersebut, dua PMI dinyatakan Covid-19, tetapi belum diketahui jenis variannya. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya,” tutur Faik. “Kami berterima kasih kepada pada stakeholder sehingga kegiatan penerimaan kedatangan pekerja migran Indonesia di Bandara Juanda dapat berjalan lancar.”

Sementara itu, ratusan PMI lainnya yang dinyatakan negatif Covid-19, saat ini diwajibkan menjalani karantina selama tujuh hari di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Menurut Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Nurchahyanto, pada hari keenam nanti, di tempat karantina Asrama Haji Sukolilo Surabaya akan kembali dilakukan tes usap PCR.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa PMI akan masuk ke Jawa Timur via Bandara Juanda mulai tanggal 26 Januari 2022 mendatang. Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun mulai mempersiapkan berbagai strategi pengamanan dan penanganan guna mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron ke Jawa Timur. “Upaya dan strategi pengamanan sudah dirancang sejak akhir tahun 2021 lalu,” tandas Khofifah.

“Kami sudah cek lapangan, mulai dari airport dan tempat-tempat karantina. Ada 33 hotel disiapkan (untuk tempat karantina), lalu ada asrama haji, ada tempat Badan Diklat Kemenag, juga LPMP, kita sudah tinjau masing-masing unit untuk karantinanya,” sambung Khofifah. “Kami sudah koordinasi agar tempat-tempat isolasi terpusat (isoter) kembali diaktivasi, termasuk dengan nakes dan segala alatnya. Jadi, misalnya jika ada lonjakan Covid-19 seperti tahun lalu kita sudah siap.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*