Tangerang – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mempercepat pengerjaan proyek kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hingga kini proses pembebasan lahan yang terkena dampak pembangunan kereta bandara telah mencapai tahap akhir.
“Sudah hampir selesai, proses pembayaran lahan sudah hampir 100 persen,” ujar Kepala BPN Kota Tangerang, Badrus Salim, Kamis (19/1). Menurut Badrus, PT KAI telah menggelontorkan dana sekitar Rp 34 miliar untuk 4 wilayah, antara lain Batujaya, Belendung, Poris Plawad, dan Tanah Tinggi dengan total sekitar 35 bidang tanah.
“Bidang yang belum dibebaskan nanti akan dilakukan dalam proses pengadilan jika pemilik masih belum terima dengan harga yang sudah ditetapkan,” paparnya. Lebih lanjut Badrus menjelaskan jika pihaknya masih mengalami sejumlah kendala sehubungan dengan pembebasan lahan, termasuk pembebasan lahan pabrik yang mempekerjakan hampir 5.000 karyawan.
“Kalau sekolah dan tempat ibadah sudah tahap pemindahan. Sedangkan makam umum lagi dicari tempat relokasinya,” ungkapnya. Sisa bidang tanah yang masih belum dibebaskan juga akan segera dibayarkan dalam waktu dekat. “Hanya tinggal melakukan dua kali tahapan pembayaran lagi,” tuturnya.
Sementara itu kereta Bandara Soetta yang ditargetkan selesai pada Juli 2017 ini nantinya akan diberangkatkan tiap 15 menit sekali, sehingga dalam sehari akan ada 124 frekuensi dengan 10 rangkaian kereta yang terdiri dari 6 gerbong kereta. “Jadi jika dihitung headway (waktu antara) kedatangan kereta itu setiap 15 menit sekali,” ujar Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto.
Heru menuturkan, tiap rangkaian kereta dapat menampung 274 penumpang dalam sekali perjalanan atau 33.976 penumpang dalam satu hari. “Nantinya, rangkaian kereta ini bisa ditambah hingga 10 atau totalnya 100 kereta/gerbong,” papar Heru.
Rangkaian kereta bandara itu masih dalam proses pengerjaan oleh pabrik pembuat kereta asal Swedia, Bombardier. Interior kereta Bandara Soetta tersebut nantinya tak akan jauh berbeda dari kereta yang sudah beroperasi di Bandara Kualanamu, Medan. Total nilai investasi untuk 10 rangkaian kereta itu adalah USD 70 juta atau sekitar Rp 915,6 miliar. “Maret 2017 akan datang keretanya yang kita pesan dari Swedia,” tandasnya.