
Jakarta – PT Angkasa Pura I (Persero) mencatatkan adanya pertumbuhan pergerakan penumpang di 15 bandar udara yang berada di bawah pengelolaannya. Selama bulan September 2021, penumpang di bandara-bandara AP I naik 88% atau 1,94 juta orang dibanding bulan Agustus 2021 yang hanya 1,03 juta orang.
“Ini didorong oleh status level PPKM yang berangsur turun dari level 4 ke level 3 di Pulau Jawa Bali dan beberapa daerah lainnya. Syarat melakukan perjalanan udara juga sedikit dilonggarkan,” kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi pada Rabu (6/10), seperti dilansir Tempo. “Selain itu, pertumbuhan pergerakan penumpang juga didorong oleh turunnya tarif RT PCR sejak akhir Agustus lalu dan tarif rapid test antigen sejak awal September 2021,” imbuh Faik.
Pertumbuhan yang signifikan juga terjadi untuk pergerakan pesawat selama September 2021 yang meningkat 44,3 persen dari 16.192 menjadi 23.379 pergerakan pesawat. Hal tersebut selaras dengan pergerakan kargo yang juga tumbuh 11,4 persen dari angka 31,34 juta kg menjadi 35,58 juta kg kargo.
Adapun trafik penumpang tertinggi pada bulan Agustus 2021 ada di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, yaitu sebanyak 273.722 pergerakan penumpang, sedangkan trafik penumpang tertinggi kedua di Bandara Juanda Surabaya yang mencapai angka 206.833 pergerakan penumpang, dan trafik penumpang tertinggi ketiga adalah di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan sebanyak 114.306 pergerakan penumpang.
Sementara itu, total trafik penerbangan di 15 bandara Angkasa Pura I sejak bulan Januari sampai Agustus 2021 mencapai lebih dari 16,45 juta pergerakan penumpang, 204.589 pergerakan pesawat, dan lebih dari 266 juta kg kargo.
Pada bulan September 2021, AP I melayani penumpang rata-rata sebanyak 64.780 orang per hari di 15 bandara. Meskipun mengalami pertumbuhan rata-rata penumpang harian, tetapi peningkatan itu kabarnya masih belum sebanding dengan rata-rata trafik harian pada masa sebelum penerapan PPKM, khususnya selama 18 Mei-2 Juli, di mana rata-rata trafik penumpang harian mencapai 119.845 penumpang per hari.
“Meski belum dapat menyamai trafik penerbangan sebelum masa PPKM darurat, pertumbuhan trafik penerbangan pada September ini merupakan sinyal positif bagi industri aviasi untuk mulai bangkit secara bertahap. Kami juga berharap kekebalan komunitas atau lekas terwujud seiring dengan masifnya program vaksinasi Covid-19 dari Pemerintah sehingga masyarakat dapat melakukan mobilitas dan perjalanan udara dengan rasa aman dan nyaman. Pada akhirnya trafik penerbangan akan mulai bangkit kembali dan berdampak positif terhadap kinerja bisnis pelaku usaha di sektor aviasi dan pariwisata,” tandas Faik.
Leave a Reply