Flyover Aloha Bakal Dibangun untuk Urai Kemacetan di Pintu Keluar Juanda

Suasana di Bandara Internasional Juanda
Suasana di Bandara Internasional Juanda - www.tribunnews.com

Sidoarjo – Dalam rangka mengurai kemacetan pintu keluar Bandara Internasional Juanda, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo berupaya mempercepat pembangunan flyover Aloha. Untuk itu, Pemkab Sidoarjo akan merampungkan pembebasan lahan yang digunakan sebagai lintasan flyover tersebut.

Pada Rabu (19/1) lalu, Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor bersama Asisten Logistik Danlantamal V Kolonel Laut (T) Utomo Budi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur, dan pihak terkait meninjau lahan di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan yang terdampak pembangunan flyover Aloha. Adapun pembebasan lahan untuk flyover seluas 1,5 hektare ditargetkan dapat selesai tahun 2022.

“Ada yang harus kita pastikan mana tanahnya. Kemudian yang akan dibebaskan sebelah mana. Kira-kira ini benar atau tidak titiknya. Berkoordinasi dengan balai besar untuk ada kejelasan mana saja titiknya,” jelas Muhdlor, seperti dilansir Jawapos.

Termasuk salah satu agenda Pemkab Sidoarjo adalah menyelesaikan permasalahan bottleneck atau penyempitan jalan arah masuk ke Sawotratap-Bangah. Muhdlor menjelaskan bahwa ruas jalan itu termasuk salah satu pusat kemacetan. “Kebetulan tanah flyover Aloha ini mayoritas dimiliki Danlantamal V. Alhamdulillah mereka welcome karena ini adalah aspirasi publik masyarakat Sidoarjo,” tuturnya.

Muhdlor mengharapkan proses pembebasan lahan bisa segera selesai tahun ini, agar tahun depan Pemkab dapat melangkah ke tahapan selanjutnya. “Anggaran flyover Aloha sudah ada di Perpres 80/2019. Yang jelas kita berusaha pembebasan tanah selesai tahun ini. 2023-2024 bisa dilaksanakan pembangunan,” paparnya. Pasalnya, Perpres 80/2019 hanya berlaku 5 tahun dan akan berakhir pada 2024.

Dari peninjauan tersebut, Asisten Logistik Danlantamal V Kolonel Laut (T) Utomo Budi mengungkapkan bahwa pihaknya akan meneruskan secara berjenjang mengenai pembebasan lahan. “Dari TNI AL sangat mendukung program ini. Dan berupaya semaksimal mungkin melaksanakan secepatnya. Kita akan pastikan area mana yang terkena proyek tersebut,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan Sanuri menuturkan ada sekitar 123 bangunan yang berada pada jalur bottleneck Sawotratap-Bangah yang terdampak proyek flyover. Ia pun berharap proyek flyover ini segera terealisasi supaya dapat mengurai kemacetan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*