JAKARTA – PT Angkasa Pura I melaporkan bahwa sepanjang tahun 2022 kemarin, angkutan kargo yang dilayani mencapai 464.327 ton. Dari jumlah tersebut, Bandara Sentani di Jayapura menyumbangkan angka terbanyak, yakni 112.153 ton atau 28,9 persen dari total kargo, disusul Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebanyak 82.660 ton atau 17,8 persen dan Bandara Internasional Juanda sebanyak 68.413 ton atau 14,7 persen dari total kargo.
“Bandara Sentani Jayapura menjadi entry point sekaligus bandara hub bagi distribusi kargo untuk wilayah timur Indonesia. Dengan demikian, barang-barang yang dikirim melalui perlintasan udara terpusat di bandara tersebut,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, dikutip dari Kontan. “Peningkatan pergerakan kargo yang terjadi di Bandara Sentani setiap tahunnya memacu perusahaan untuk memberikan layanan lebih baik lagi.”
Pada awal Januari 2023 kemarin, perusahaan resmi menjadi pengelola Terminal Kargo dan Pos Bandara Sentani Jayapura. Pengelolaan Terminal Kargo dan Pos Bandara Sentani Jayapura yang resmi dimulai pada 3 Januari 2023 tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi PT Angkasa Pura I. Melalui pengelolaan langsung oleh bandara, diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pertumbuhan perekonomian wilayah timur Indonesia, khususnya Papua.
“Kami berharap upaya PT Angkasa Pura I untuk mengelola terminal kargo di Bandara Sentani Jayapura dapat terefleksi pada peningkatan pendapatan perusahaan,” sambung Faik. “Tidak hanya itu, kami juga berharap ini dapat meningkatkan service level dan investasi di wilayah timur Indonesia, terutama di kawasan Papua.”
Sebelumnya, pada semester pertama 2022, perseroan melaporkan angkutan kargo di 15 bandara yang mereka kelola mencapai 208.635 ton atau tumbuh 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tiga bandara mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni Bandara Sentani, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, dan Bandara Internasional Juanda.
“Trafik kargo di 15 bandara yang kami kelola terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Faik kala itu. “Tren peningkatan ini tidak lepas dari perubahan pola konsumsi masyarakat selama masa pandemi Covid-19 dari biasanya berbelanja secara langsung atau offline menjadi berbelanja secara online melalui e-commerce dan dorong juga dengan mulai meningkatnya trafik penerbangan internasional di beberapa bandara yang kami kelola.”
Leave a Reply