
SURABAYA – Untuk memberikan kualitas layanan yang lebih baik kepada pengguna jasa, Bandara Internasional Juanda menerapkan alur baru kedatangan penumpang penerbangan domestik di Terminal 1. Alur kedatangan penumpang yang sebelumnya hanya ada di sebelah barat terminal, sekarang akan bertambah satu lokasi di sebelah timur, dan mulai diterapkan secara bertahap sejak Selasa (1/8) ini.
“Kondisi saat ini semua penerbangan domestik yang mendarat di Terminal 1, area kedatangannya ada di sebelah barat yang melayani kurang lebih 110 penerbangan kedatangan per hari yang dioperasikan oleh 9 maskapai penerbangan,” papar General Manager Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar, dilansir dari Antara News. “Jadi, kami mencoba mengurai area kedatangan tersebut dengan mengoperasikan sisi timur Terminal 1.”
Sisyani melanjutkan, di area kedatangan baru tersebut, telah dilengkapi dengan tiga conveyor belt bagasi dan akan ada penambahan layanan pendukung seperti tenant dan konter pemesanan transportasi darat. Pada area Terminal 1A, juga sudah tersedia 78 lot parkir kendaraan roda empat dan area pick up zone sehingga penumpang yang telah tiba atau mendarat dapat dengan mudah menuju ke kendaraan penjemput.
“Kami akan memulai alur baru kedatangan ini untuk para penumpang maskapai Garuda Indonesia yang per harinya melayani sekitar 7 penerbangan,” sambung Sisyani. “Selain maskapai Garuda Indonesia, akan tetap dilayani di Terminal 1B sebelah barat seperti kondisi saat ini. Namun, secara bertahap akan kami lakukan evaluasi dan rencananya akan ada dua maskapai lain yang akan kami pindah ke area kedatangan Terminal 1A di timur.”
Sejak pandemi Covid-19 berakhir, jumlah penumpang Bandara Internasional Juanda memang terus menunjukkan grafik positif. Sepanjang semester pertama tahun 2023 ini, pelabuhan udara yang berlokasi di Sidoarjo tersebut tercatat telah melayani sebanyak 6,7 juta penumpang atau tumbuh 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Hal yang sama juga terjadi pada jumlah pergerakan pesawat. Sepanjang tahun 2023 berjalan, terdapat sejumlah 47.052 pergerakan pesawat atau tumbuh 31 persen jika dibandingkan tahun lalu sebanyak 36.050 pergerakan pesawat. “Meningkatnya jumlah pergerakan penumpang yang terjadi dikarenakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi publik, terutama angkutan udara, sudah mulai pulih pasca-pandemi,” kata Sisyani.
Leave a Reply