SURABAYA – Peningkatan aktivitas Gunung Agung memaksa maskapai Lion Air membatalkan sejumlah penerbangan dari Surabaya (Bandara Internasional Juanda) menuju Bali pada hari Selasa (28/11) ini. Meski calon penumpang tetap mendapatkan refund dari pembatalan tersebut, tetapi pihak maskapai telah memotong refund yang diberikan sehingga membuat konsumen kecewa.
Tiket yang dibeli oleh konsumen tercatat sudah dipotong 10 persen, kemudian ada pemotongan kembali sebesar Rp95 ribu untuk airport tax. Maskapai berdalih bahwa pemotongan airport tax itu dilakukan karena calon penumpang sudah memanfaatkan atau menggunakan fasilitas yang terdapat di Bandara Juanda, seperti toilet, akses Wi-Fi, listrik, ruang tunggu, hingga AC.
“Sebenarnya, yang berhak memberikan informasi adanya pemotongan atau tidak mengenai airport tax tersebut adalah pihak PT Angkasa Pura I,” ujar Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Febrian Prayoga. “Pasalnya, yang memiliki fasilitas, termasuk mengenai pelayanan yang terdapat di seluruh terminal Bandara Juanda, adalah pihak PT Angkasa Pura I.”
Ia menambahkan bahwa pemotongan yang dilakukan maskapai Lion Air itu memang berdasarkan peraturan yang dimiliki manajemen mereka, tetapi tetap harus didasari dengan hukum lex spesialis yang mengatur mengenai airport tax. Peraturan yang dipunyai maskapai bisa dikatakan gugur karena sudah ada Peraturan Dirjen Perhubungan Udara KP 59 tahun 2012 tentang pembiayaan Passenger Service Charge.
Sementara itu, sebagian besar calon penumpang sebenarnya tidak menyesalkan pembatalan penerbangan mereka menuju Pulau Dewata karena faktor bencana alam. Namun, mereka kecewa lantaran ada beberapa potongan yang harus diterima saat melakukan pengembalian tiket. Pasalnya, potongan ini bukan karena kesalahan penumpang, melainkan batal penerbangan lantaran bencana alam.
“Sebenarnya, ini bukan kesalahan Lion Air maupun penumpang. Ini karena faktor alam,” ujar Didik, calon penumpang asal Surabaya. “Alasan dari pihak Lion Air adalah pemotongan tersebut diberlakukan karena calon penumpang sudah menerima fasilitas. Padahal, kami belum berangkat dan hanya menerima SMS pemberitahuan tentang penundaan pesawat.”
Leave a Reply