
JAKARTA – Menyusul kondisi politik Hong Kong yang tidak kunjung kondusif, maskapai Garuda Indonesia memutuskan untuk mengurangi frekuensi penerbangan menuju negara kota tersebut. Pesawat yang biasanya terbang ke Hong Kong akan dioptimalkan untuk rute-rute potensial, seperti ke Surabaya dan Bali, untuk mengurangi kerugian.
“Penyesuaian frekuensi penerbangan tersebut dilaksanakan sebagai upaya perusahaan dalam menyesuaikan permintaan pasar,” papar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan, dilansir Kompas. “Hong Kong merupakan salah satu pangsa pasar yang cukup potensial bagi perusahaan, sehingga kami akan terus memonitor kebutuhan pasar, khususnya dalam kaitan menghadapi masa peak season liburan Natal dan Tahun Baru.”
Berdasarkan data Routes Online, Garuda Indonesia sudah mengurangi penerbangan ke Hong Kong menjadi empat penerbangan sepekan dari sebelumnya 21 penerbangan seminggu. Jika dirinci, penerbangan Jakarta-Hong Kong yang sebelumnya 14 kali sepekan kini hanya 2 kali sepekan, sedangkan rute Bali-Hong Kong yang awalnya 7 kali menjadi 2 kali dalam seminggu.
Dengan pengurangan frekuensi penerbangan ke Hong Kong, Garuda Indonesia akan fokus untuk mengembangkan rute-rute domestik yang potensial, seperti Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar untuk memberikan kontribusi positif dan optimal bagi kinerja perusahaan. Ikhsan menuturkan bahwa pihaknya akan kembali terbang ke Hong Kong dengan kapasitas normal bila situasi kembali membaik.
Kondisi Hong Kong saat ini memang semakin memanas menyusul banyaknya aksi demonstrasi mahasiswa yang bentrok dengan polisi yang diawali protes keras terhadap UU ekstradisi sejak Agustus lalu. Aksi massa itu juga sempat merambah ke Bandara Internasional Hong Kong yang membuat sejumlah penerbangan terganggu.
Kondisi terakhir, mengutip dari Reuters, polisi Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah pemrotes saat mereka berusaha keluar menyelamatkan diri dari satu kampus yang terkepung pada Senin (18/11). Pada saat yang sama, ratusan pengunjuk rasa prodemokrasi bertahan di dalam kampus dengan bersenjatakan bom bensin serta jenis-jenis senjata lainnya.
Leave a Reply