
Surabaya – Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) kemarin. Namun demikian, bencana alam tersebut kabarnya belum berdampak pada aktivitas penerbangan di Jawa Timur, khususnya di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Sampai saat ini, PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Juanda Surabaya menegaskan bahwa aktivitas penerbangan masih berlangsung normal.
Humas PT Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Yuristo Ardi Hanggoro mengungkapkan bahwa erupsi Gunung Semeru tidak mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Juanda. Pasalnya, debu letusan Gunung Semeru bergerak ke arah laut selatan. “Sampai saat ini penerbangan dari dan ke Juanda masih normal,” kata Yuristo, Sabtu (4/12) sore, seperti dilansir Viva.
Sementara itu, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatim juga menyatakan hal senada. Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jatim Teguh Tri Susanto, pihaknya sampai sekarang belum menerima laporan gangguan penerbangan akibat meletusnya Gunung Semeru. Pergerakan debu sendiri mengarah ke barat daya. “Kami masih menunggu juga info dari Airnav maupun Airlines,” ucap Teguh.
Sebagai informasi, sebelumnya Gunung Semeru di Jawa Timur dilaporkan mengalami erupsi pada Sabtu (4/12). Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl) meletus sekitar pukul 15.00 WIB. Letusan Gunung Semeru diawali dengan laharan guguran awan panas. “Erupsi Semeru berupa awan panas guguran tanggal 4 Desember 2021. Diawali dengan laharan, tercatat di seismogram amplitudo maksimum 25 milimeter durasi masih berlangsung,” jelas Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani, Sabtu (4/12).
Lebih lanjut Andiani mengatakan, ketika kejadian secara visual di sekitar Curah Kobokan, Lumajang gelap tertutup kabut. Awan panas guguran Gunung Semeru mengarah ke Sungai Kobokan. Warga yang ada di sekitar aliran guguran awan panas pun diminta untuk segera mengevakuasi diri. Walau demikian status Gunung Semeru kabarnya masih ada di level 2 atau waspada.
“Pada saat kejadian awal, visual gunung tertutup kabut. Awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan (Curah Kobokan). Status Semeru masih level 2 waspada sejak 12 Mei 2012,” terang Andiani. Sementara itu, jarak luncur guguran awan panas dari puncak Mahameru sampai lereng gunung sekitar 11 km (kilometer).
Leave a Reply