Penumpang Pesawat Tumbuh, Angkasa Pura I Masih Rugi Rp813 Miliar

Direktur Utama PT AP I, Faik Fahmi - www.liputan6.com
Direktur Utama PT AP I, Faik Fahmi - www.liputan6.com

JAKARTA – Meskipun jumlah penumpang pesawat udara terus meningkat setelah sempat terpuruk imbas pandemi Covid-19, ternyata PT Angkasa Pura I mengaku masih mengalami kerugian. Menurut perseroan, sepanjang tahun 2022 hingga bulan Oktober, mereka mengalami kerugian sebesar Rp813 miliar dan kemungkinan masih belum berubah hingga akhir tahun nanti.

“Kinerja perusahaan sebenarnya telah mengalami pemulihan. Secara bulanan, perusahaan telah mencatat untung mulai bulan Juli dan diproyeksikan berlanjut hingga Desember. Namun, secara total sepanjang 2022 masih rugi,” terang Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, dilansir dari Detik Finance. “Yang jelas, kalau 2022 EBITDA-nya sudah positif, cashflow sudah positif, tetapi net profit masih negatif.”

Meski mengalami kerugian, Faik melanjutkan, secara bulanan, nilai kerugian terus menyusut. Ia pun meyakini bahwa kerugian PT Angkasa Pura I akan semakin menyusut hingga akhir tahun 2022 ini. Pasalnya, kinerja keuangan perusahaan yang positif secara bulanan diproyeksikan berlanjut sampai dengan Desember. “Yang jelas karena proyeksi kita akan positif (bulanan), sampai Desember mungkin semakin lama semakin menurun (ruginya),” ujarnya.

Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Rahadian D. Yogisworo, menambahkan bahwa kerugian perusahaan yang kian menyusut tidak terlepas dari pertumbuhan pergerakan penumpang dan pesawat di 15 bandara kelolaan. Tercatat sampai dengan Oktober 2022, pergerakan penumpang di bandara kelolaan mencapai 43 juta penumpang, meningkat 35 persen secara tahunan (year on year). Ini diikuti pergerakan pesawat yang meningkat 35 persen secara tahunan menjadi sekitar 383.000 penerbangan.

“Ketika kita bisnis bandara memang, kita masih di driver dua hal, pergerakan pesawat, dan penumpang, ketika itu naik, revenue naik,” kata Yogi. “Dengan terus bertambahnya pergerakan penumpang dan pesawat, kami optimistis, pada tahun depan perusahaan akan kembali membukukan laba bersih. Namun demikian, kami tetap memperhatikan kondisi perekonomian global yang berpotensi menekan permintaan perjalanan transportasi udara.”

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, Devy Suradji menjelaskan bahwa meski kinerja perusahaan terpukul karena adanya pandemi, perusahaan mampu melakukan pembangunan dan renovasi bandara. Ia mencontohkan, pembangunan Yogyakarta International Airport telah selesai, bandara di Banjarmasin kelar, juga sempat merenovasi bandara di Makassar, Lombok, Manado, Sentani, Kupang, dan Ambon.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*