
Jakarta – Pemerintah akan kembali membuka akses penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali mulai tanggal 14 Oktober 2021 mendatang. Namun demikian, PT Angkasa Pura I (Persero) mengaku masih belum menerima permintaan penerbangan pendaratan atau keberangkatan dari maskapai internasional di Bandara Ngurah Rai.
“Saat ini kami juga masih menunggu regulasi lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan terkait dengan rencana pembukaan penerbangan internasional,” kata Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan, Sabtu (9/10), seperti dilansir Tempo.
Handy menambahkan, pihak AP I tetap mempersiapkan protokol kesehatan dan pengawasan yang lebih ketat di Bandara Ngurah Rai supaya sesuai dengan prosedur walaupun belum ada pemberitahuan dari maskapai mancanegara. Prosedur tersebut mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 77 Tahun 2021.
Menurut peraturan yang berlaku, bandar udara yang menerima penumpang internasional diharuskan mempunyai fasilitas tes Covid-19 RT-PCR dan ruang tunggu layak. Pasalnya, penumpang dari luar negeri yang mendarat di Indonesia wajib menjalani tes RT PCR untuk mencegah masuknya virus corona dan mutasinya.
Lebih lanjut Handy menambahkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit Bali Jimbaran mengenai penyediaan tes Covid-19. Bandara memiliki fasilitas mobile lab sebanyak dua unit, 20 bilik RT-PCR, dan sepuluh unit mesin RT-PCR. Mesin RT PCR ini memiliki kapasitas 320 tes per jam dan total kapasitas per hari sebanyak 3.840 tes. “Sebagai langkah antisipasi juga kami berkomitmen untuk terus konsisten dalam penerapan protokol kesehatan,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi mengaku siap untuk menyambut kedatangan turis mancanegara di Bandara Ngurah Rai Bali. “Kami harap masa uji coba pembukaan kembali Bali bagi turis mancanegara dapat berjalan lancar dan dapat benar-benar menunjukkan kesiapan seluruh stakeholder pariwisata di Bali sehingga pembukaan pintu internasional ke Bali nantinya dapat lebih luas lagi dengan penambahan jumlah negara asal. Pembukaan pintu Bali bagi turis mancanegara sangat berarti bagi stakeholder pariwisata Bali dan bagi masyarakat Bali pada umumnya mengingat perekonomian Bali cukup bergantung pada sektor pariwisata,” tandas Faik.
Leave a Reply