
JAKARTA – PT Angkasa Pura I menyebutkan bahwa jumlah pesawat komersial yang beredar saat ini cenderung menurun ketika jumlah penumpang penerbangan justru mengalami lonjakan. Itu bisa menjadi salah satu faktor penyebab mengapa harga tiket transportasi udara saat ini mengalami kenaikan gila-gilaan, termasuk untuk rute domestik.
“Sebelum masa pandemi Covid-19, jumlah pesawat udara untuk penerbangan komersial yang beroperasi di Indonesia mencapai kurang lebih 600 pesawat,” papar VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Rahadian D. Yogiswara, dikutip dari Kontan. “Namun, berdasarkan data yang dimiliki PT Angkasa Pura I pada saat operasional Lebaran lalu, jumlah pesawat komersial yang beroperasi sekarang hanya sekitar 300 pesawat.”
Kondisi tersebut, sambung Rahadian, bisa disebabkan beberapa faktor, seperti aspek keuangan yang dihadapi berbagai maskapai imbas dari pandemi yang terjadi dalam dua tahun terakhir. Ia pun tidak menampik bahwa kondisi yang kurang ideal antara jumlah penumpang yang tinggi dengan keterbatasan jumlah pesawat yang beroperasi tentu akan berdampak pada proyeksi bisnis perseroan.
“Sejak awal pandemi Covid-19, PT Angkasa Pura I telah menjalankan kebijakan operasional yang berbasis trafik,” lanjut Rahadian. “Hal ini memungkinkan PT Angkasa Pura I untuk dapat mengatur kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang beroperasi dan memberikan pelayanan di lapangan, dengan menyesuaikan data rencana operasional jumlah pesawat dan jumlah penumpang pesawat di tiap harinya.”
Saat ini, ada 15 bandara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I. Bandara-bandara tersebut antara lain Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Juanda, Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Bandara Frans Kaisiepo, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Syamsudin Noor, Bandara Jenderal Ahmad Yani, Bandara Adisutjipto, Bandara Adi Soemarmo, Bandara Internasional Lombok, Bandara Pattimura, Bandara El Tari, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Sentani, Jayapura.
Selain berpengaruh pada perusahaan, jumlah operasional pesawat udara yang sedikit banyak memiliki imbas pada harga tiket. Dengan permintaan yang tinggi, tetapi jumlah armada terbatas, tarif penerbangan pun saat ini mengalami kenaikan gila-gilaan. “Tiket pesawat naik 70 persen dari sebelum pandemi. Sekarang tantangannya bukan pandemi, tetapi harga tiket,” kata Ketua Association of the Indonesia Tours and Travels Agencies Kalimantan Barat, Ifan Ronaldo Barus, dikutip dari Kompas.
Leave a Reply