
JAKARTA – PT Angkasa Pura I dan PT Rusky Aero Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang Pemanfaatan Potensi Bisnis Kargo dan Logistik. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan langkah awal bagi kedua perusahaan dalam kerja sama bisnis kargo dan logistik di bandara, yang terdiri dari pengiriman madya (middle mile delivery), air freighter, pengangkutan port-to-port melalui udara, regulated agent, serta pergudangan atau warehousing.
“Melalui langkah awal kerja sama ini, kami berharap dapat membuka potensi kerja sama yang lebih besar antara Angkasa Pura I dengan Rusky Aero Indonesia,” papar Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura I, Dendi T. Danianto, dilansir dari website resminya. “Ditambah lagi sebelumnya telah terjalin nota kesepahaman dengan anak usaha Angkasa Pura I yang bergerak di bidang logistik terintegrasi, yakni Angkasa Pura Logistik dalam bidang warehousing, regulated agent, dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU).”
Dendi melanjutkan, bisnis kargo dan logistik merupakan salah satu bagian dari lini bisnis utama Angkasa Pura I. Dengan semakin kuatnya sinergi antara pengelola bandara dengan operator kargo udara, diharapkan dapat terwujud suatu ekosistem bisnis kargo dan logistik yang terintegrasi. “Tentunya hal ini merupakan langkah yang strategis, sekaligus sangat potensial untuk kita bersama,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Rusky Aero Indonesia, Bambang Sujatmiko, berharap mereka dapat menjadi katalisator perubahan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM di Indonesia dari sisi logistik melalui konektivitas tanpa batas dan secara berkelanjutan. Saat ini, perusahaan juga telah mendapatkan SSAU kargo berjadwal, baik untuk luar negeri dan dalam negeri pada 13 Desember 2022 lalu, dan akan beroperasi pada Juli 2023.
PT Rusky Aero Indonesia merupakan maskapai kargo berjadwal berbasis digital (startup cargo airline) pertama di Indonesia, yang saat ini mengoperasikan dua armada pesawat kargo jenis Boeing Converted Freighter (BCF) 737-800 dengan kapasitas angkut kargo hingga 23 ton. Armada pesawat kargo tersebut dilengkapi fasilitas seperti Unit Loading Device (ULD), tangki oksigen, hingga mesin pendingin untuk memastikan kualitas semua jenis komoditas kargo terkirim dengan sempurna.
Leave a Reply