
JAKARTA – Mulai Jumat (28/8) kemarin, maskapai Citilink Indonesia kembali mengoperasikan rute Banyuwangi-Denpasar PP menggunakan pesawat tipe ATR 72-600. Di saat yang sama, anak perusahaan Garuda Indonesia juga mengoperasikan penerbangan Denpasar-Lombok, yang terkoneksi dengan rute Surabaya-Banyuwangi.
Dikutip dari akun Twitter PT Angkasa Pura II, penerbangan tersebut dilayani Citilink setiap hari. Dari Surabaya, pesawat terbang pukul 06.00 WIB dan tiba di Banyuwangi jam 07.05 WIB. Kemudian, pesawat lepas landas dari Banyuwangi pukul 07.35 WIB dan mendarat di Denpasar pada jam 09.15 WITA. Setelah itu, pesawat melanjutkan penerbangan pada jam 09.50 WITA dan tiba di Lombok pada pukul 10.50 WITA.
Sementara, untuk rute sebaliknya, pesawat Citilink Indonesia terbang dari Lombok pada pukul 11.20 WITA dan mendarat di Denpasar pada jam 12.20 WITA. Setelah beristirahat sekitar 30 menit, pesawat lepas landas dan mendarat di Banyuwangi pada pukul 12.45 WIB. Setelah itu, terbang lagi pukul 13.50 WIB dan tiba di Bandara Internasional Juanda jam 14.50 WIB.
“Citilink turut mendukung program pemulihan pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan mengoperasikan kembali rute penerbangan Banyuwangi-Denpasar sejalan dengan kembali dibukanya pariwisata Banyuwangi,” terang Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, dilansir Kompas. “Kami sebenarnya telah beroperasi di Bandara Banyuwangi sejak tahun 2018. Sehingga, ada pula rute penerbangan pulang-pergi Surabaya-Banyuwangi yang diterbangkan menggunakan pesawat ATR 72-600.”
Juliandra menambahkan, saat ini industri aviasi tengah bergulat dengan dua isu utama untuk bertahan dari persoalan ekonomi dan kesehatan. Menurutnya, selama berlangsungnya pandemi, menjadi waktu yang tepat bagi maskapai untuk melakukan kajian efisiensi, termasuk efisiensi dalam hal rute penerbangan. Alhasil, untuk melanjutkan pembukaan rutenya secara bertahap, dilakukan tidak lagi per bulan, tetapi per hari.
“Bahkan, sejak dilonggarkan lagi pengetatan dari pemerintah, langkah maskapai seperti membuka rute baru itu mulai dari nol lagi, meskipun rute tersebut pernah dilayani sebelumnya,” sambung Juliandra. “Upayanya besar seperti kami lakukan memulai promosi kesehatan. Setiap hari kami pantau trafik kalau nggak bertumbuh apa yang dilakukan.”
Leave a Reply