Mahalnya Tiket Pesawat Diduga Jadi Penyebab Penumpang Domestik di Bandara Juanda Anjlok

Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik - (Youtube: PKL STIS 56)
Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik - (Youtube: PKL STIS 56)

Jakarta – Selama periode Januari-November 2019, jumlah penumpang pesawat rute domestik mencapai angka 69,7 juta orang, turun 19,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 86,2 juta orang. Penurunan penumpang domestik ini ditengarai karena mahalnya harga tiket pesawat. Sebagai informasi, harga tiket pesawat sudah melonjak dari akhir tahun 2018.

“Ini masih mengalami penurunan yang cukup dalam. Harga tiket dibanding tahun lalu memang masih mahal,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, Kamis (2/1) di Jakarta seperti dilansir Republika.

Adapun jumlah penumpang pesawat domestik terbanyak ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan jumlah mencapai 17,4 juta orang atau mencakup 24,96% dari keseluruhan penumpang domestik. Kemudian disusul penumpang di Bandara Juanda yang mencapai 5,7 juta orang atau 8,20 persen dari total penumpang.

Lebih lanjut Suhariyanto menerangkan bahwa jumlah penumpang rute penerbangan domestik ini justru berbanding terbalik dengan penerbangan internasional. Ia mencatat, penerbangan dari Indonesia ke luar negeri malah mengalami peningkatan.

Selama bulan Januari-November 2019, total penumpang yang bepergian ke luar negeri menggunakan pesawat mencapai 17,1 juta orang atau melonjak 4,76% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya berjumlah 16,3 juta orang. “Agak berbeda situasinya dengan penerbangan domestik,” terang Suhariyanto.

Seperti halnya rute penerbangan domestik, jumlah penumpang penerbangan internasional terbanyak berada di Bandara Soetta, Tangerang, Banten dengan total 7 juta orang. Kemudian yang terbanyak kedua berada di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mencapai angka 6,3 juta orang.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio juga mengakui jika harga tiket pesawat saat ini cukup mencekik. Oleh sebab itu, ia merasa wajar apabila banyak wisatawan yang mengeluh terhadap kondisi itu. Meski demikian, pemerintah akan berusaha untuk mencari solusi mengatasi mahalnya harga tiket pesawat.

“Ya memang kenyataannya begitu, wajar aja kalau wisatawan mengeluh. Karena memang cukup mahal dan kami akan berusaha terus untuk menekan harga tiket, mencari jalan,” beber Wishnutama, Senin (23/12).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*