Strategi Survive di Kala Pandemi, Bisnis Kargo Citilink Melonjak Lebih dari 100%

Maskapai Citilink - pinterpoin.com

Jakarta – Di tengah rendahnya angka penerbangan selama masa pandemi virus corona (Covid-19) ini, rupanya Citilink berhasil meraup berkah di sektor bisnis lainnya, yakni bisnis kargo. Bahkan kabarnya volume bisnis kargo Citilink melonjak hingga lebih dari 100%.

Menurut Direktur Utama Citilink Juliandra, saat ini pihak maskapai Citilink mengandalkan pemasukan utama dari bisnis kargo. Tren kargo Citilink pun semakin meningkat. “Kargo kenaikannya di atas 100 persen. Bisnis kargo di luar dugaan kita, dia melonjak sejak pandemi ini. Jadi walaupun pendapatan dari penumpang mengalami penurunan tapi kita mengoptimalkan bisnis kargo kita,” jelas Juliandra di Bandara Halim Perdana Kusuma, Kamis (15/10), seperti dilansir Detik.

Citilink sendiri adalah pemain baru dalam bisnis kargo. Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) ini melakukan uji coba penerbangan perdana untuk kargo pada tanggal 21 Mei 2020 lalu. “Inovasi kami memanfaatkan pesawat yang tidak kami gunakan lagi untuk penumpang, kami ubah menjadi pesawat kargo. Itu salah satu cara untuk meningkatkan volume kargo,” papar Juliandra.

Lebih lanjut Juliandra menuturkan, selama pandemi Covid-19 layanan kargo Citilink memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Ya alhamdulillah kalau kita bicara cargo memang dia melonjak di luar dugaan kita, cargo naik penumpang turun,” bebernya.

Pesawat yang dipakai untuk kargo adalah jenis Boeing 737-500. Proses modifikasi pesawat tersebut dilakukan di GMF AeroAsia dan sudah melalui tahapan sertifikasi oleh DKPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara). Kapasitas kargo pesawat ini diketahui mencapai 13 ton.

Sementara itu, untuk pesawat penumpang Citilink menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan anjuran pemerintah. Protokol kesehatan dianggap sebagai kunci lain untuk meminimalisir kerugian. Pasalnya, dengan penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar, masyarakat pun akan memiliki kepercayaan lebih pada pihak maskapai.

“Kemudian untuk penumpang saat ini beranjak perlahan recovery (pemulihan) dan jumlah penerbangan kita sampai dengan hari ini itu masih di angka 65 persen,” tutup Juliandra.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*