Ogah Nambah Biaya, Calon Jemaah Umrah Surabaya Pilih Tunggu Bandara Juanda Buka

Ilustrasi : Jamaah Umrah di Bandara Juanda - www.suarasurabaya.net
Ilustrasi : Jamaah Umrah di Bandara Juanda - www.suarasurabaya.net

Surabaya – Kementerian Agama Kota Surabaya, Jawa Timur mencatat ada sejumlah 5.673 calon jemaah umrah asal Surabaya yang memutuskan untuk menunda jadwal keberangkatan ibadah umroh ke Tanah Suci. Pasalnya, para jamaah tersebut lebih memilih untuk menunggu Bandara Internasional Juanda kembali beroperasi melayani penerbangan umrah.

“Sebagian besar belum mau berangkat kalau masih one gate dari Jakarta karena harus menambah biaya,” kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Surabaya, Gartaman, Rabu (12/1), seperti dilansir dari JPNN.

Dari calon jemaah umrah sebanyak 5.673 orang yang masih masuk waiting list tersebut, kabarnya 290 di antaranya sudah memperoleh rekomendasi dari Kemenag dan penyelenggara perjalanan ibadah umrah untuk diberangkatkan. “Ada 290 calon jamaah yang resmi baru dapat rekomendasi. Hanya saja, belum ada kepastian tanggal dan bulan. Kami belum bisa memberangkatkan. Masih menunggu keterangan resmi dari Kemenag,” papar Gartaman.

Gartaman menambahkan, pihak Kemenag Surabaya sendiri sudah berkirim surat pada Kemenag pusat dan meminta supaya Bandara Juanda di Sidoarjo, Jatim kembali dibuka untuk melayani keberangkatan haji dan umrah. “Kemarin, Amphuri (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) Jatim berkirim surat ke Pak Dirjen agar segera dibuka untuk Juanda Surabaya,” beber Gartaman.

Ia mengharapkan surat yang diajukan pihaknya ke Kemenag pusat dapat segera disetujui. “Kami sudah mengajukan permohonan kepada pusat untuk dibuka kembali Bandara Juanda seperti di Jakarta supaya lebih memudahkan jemaah,” terang Gartaman.

Gartaman juga menuturkan bahwa pemberangkatan calon jemaah umrah itu merupakan salah satu penilaian untuk pembukaan kembali ibadah haji. “Mudah-mudahan, pandemi segera berakhir, normal kembali, karena umrah ini sebagai tes haji. Insya Allah, haji tahun ini diberangkatkan. Semoga ada regulasi baru sehingga keberangkatan haji bisa dibuka kembali di kota-kota besar,” pungkasnya.

Adapun salah satu syarat umrah di masa pandemi seperti sekarang adalah wajib menjalani karantina selama 10 hari. Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi mengungkapkan, biaya umrah dari Indonesia berkisar antara Rp28 juta sampai Rp35 juta. Kemudian, biaya karantina mulai Rp8 juta sampai Rp27 juta. “Tergantung hotelnya,” jelas Syam.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*