
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura I (Persero). Bertempat di Kantor AP I, nota kesepahaman atau MoU ini ditandatangani oleh Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi dan Direktur Utama AP I Faik Fahmi pada 26 Oktober 2021.
MoU itu sendiri merupakan landasan awal bagi GMF dan Angkasa Pura I untuk melakukan penjajakan kerja sama pengelolaan lahan milik AP I di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar untuk pengembangan dan operasional hanggar ke depannya.
Menurut Direktur Utama AP I Faik Fahmi, posisi Makassar tergolong strategis untuk menjangkau pasar di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur. “Transportasi udara di kawasan Indonesia tengah dan timur menjadi salah satu tumpuan dalam mendorong pergerakan penumpang maupun kargo karena menawarkan akses yang lebih mudah dan cepat dibandingkan moda transportasi lainnya. Hal ini menjadikan Makassar sebagai pasar yang potensial untuk menjangkau kawasan Indonesia tengah dan timur,” jelas Faik, seperti dilansir Kontan.
Guna menangkap potensi tersebut, kolaborasi antara dua belah pihak dalam pengelolaan lahan dibutuhkan guna menarik investor dalam pembangunan hanggar beserta fasilitas pendukungnya, sehingga menciptakan multiplier effect seperti pembukaan lapangan kerja, akselerasi ekonomi, serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Kolaborasi ini juga sejalan dengan rencana bisnis GMF dalam menangkap peluang perawatan pesawat saat momentum industri aviasi bangkit kembali. Andi menambahkan bahwa kondisi pandemi telah memukul sektor aviasi. Hal itu pula yang mendorong GMF memastikan strategi pemulihan kinerja bisa diimplementasikan secara maksimal.
“Strategi recovery memang masih menjadi fokus kami saat ini. Namun demikian, kami optimis bahwa industri aviasi dapat segera pulih dalam beberapa tahun ke depan. Kolaborasi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mempersiapkan diri dalam menangkap peluang dan mengantisipasi momentum tersebut,” jelas Andi.
Selain itu, mengoperasikan hanggar di Makassar yang mempunyai kedekatan lokasi dengan customer di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, kemudahan akses yang ditawarkan ini diharapkan bisa membantu menekan biaya operasional operator penerbangan dan memperkuat industri aviasi di wilayah domestik.
Leave a Reply