Sidoarjo – PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Juanda bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menampilkan pertunjukan tarian Reog Ponorogo di area bandara. Kolaborasi tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen untuk mempromosikan kegiatan Grebeg Suro yang digelar bertepatan dengan ulang tahun Kabupaten Ponorogo.
“Hari ini berkat kerja sama yang apik dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, kami dapat menggelar pertunjukan Reog yang juga menandai dukungan kami untuk promosi rangkaian kegiatan Grebeg Suro dalam rangka HUT Kabupaten Ponorogo,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Sisyani Jaffar di Sidoarjo, Kamis (21/7), seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut Sisyani mengungkapkan, Bandara Juanda berupaya berkontribusi dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia. Tari Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian Nusantara yang menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak dengan ukuran besar. Topeng dikenakan penari yang melakukan gerakan meliuk-liuk mengikuti iringan musik khasnya.
“Seni asli seperti ini memiliki daya tarik yang luar biasa, sehingga kami menangkap bahwa bandara harus menjadi etalase untuk memperkenalkan dan melestarikan seni budaya. Ke depannya kami akan menampilkan budaya-budaya khas Jawa Timur lainnya untuk para pengguna jasa. Wilayah Jawa Timur memiliki aset dan potensi budaya yang sangat besar sehingga kami yakin dengan diawali pertunjukan Reog hari ini, kota atau kabupaten lain akan menyusul untuk dapat tampil di Bandara Juanda melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim,” imbuh Sisyani.
Ia mengharapkan, kegiatan itu bukan hanya mengenalkan dan mempertahankan budaya, namun juga bisa menciptakan pengalaman lebih bagi para pengguna jasa di Bandara Juanda. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto sendiri menyambut baik kegiatan perdana pentas seni budaya di Bandara Juanda.
“Disbudpar Jatim menjalankan tugas dan fungsi dalam kaitannya dengan promosi dan pemasaran pariwisata melalui peningkatan kemitraan dengan pihak lain salah satunya dengan Bandara Juanda,” papar Sinarto.
“Kegiatan ini menjadi penting dalam upaya bersama untuk merajut budaya, bandara sebagai ruang publik, sekaligus gerbang masuk wisatawan baik dalam maupun luar negeri, digunakan sebagai etalase kebudayaan, dengan cara memberi ruang bagi penampilan seniman dan budayawan secara langsung,” sambungnya.
Leave a Reply