
Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) I memastikan telah mempersiapkan langkah untuk menjaga kinerja perseroan supaya tidak meleset jauh dari target. Apalagi karena trafik penumpang dan pergerakan pesawat di bandara-bandara kelolaan AP I sangat terdampak sejak adanya Covid-19 lantaran pemerintah menerapkan sejumlah pembatasan.
Pihak AP I sendiri memperkirakan adanya penurunan trafik penumpang sepanjang tahun 2021 ini mencapai 17 persen. Dari proyeksi penurunan tersebut, jumlah penumpang yang dilayani oleh Angkasa Pura I sepanjang tahun 2021 diprediksi hanya 28 juta penumpang.
Sebelumnya, AP I mencatat trafik penumpang sebesar 939.629 orang di 15 bandara kelolaan pada Juli 2021. Direktur Utama AP I Faik Fahmi menuturkan, jumlah tersebut menunjukkan penurunan yang cukup drastis dibanding Juni 2021 yang mencapai sekitar 3,4 juta pergerakan penumpang.
Penurunan juga terjadi pada trafik pesawat sepanjang Juli 2021 yang hanya sebesar 16.173 pergerakan pesawat atau turun dari 33.752 pergerakan pesawat pada Juni. Demikian pula dengan trafik kargo yang turun jadi sekitar 30,5 juta kilogram pada Juli 2022 dari angka 33,8 juta kilogram pada Juni 2021.
“Angkasa Pura I saat ini tengah menyesuaikan strategi dan kebijakan perusahaan guna terus tumbuh dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ucap Vice President Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan, Rabu (11/8), seperti dilansir Republika.
Lebih lanjut Handy menjelaskan, untuk jangka pendek saat ini Angkasa Pura I telah menjalankan survival strategy melalui Cost Leadership dan Revenue Enhancement. Adapun untuk Cost Leadership, Angkasa Pura I menargetkan penghematan senilai Rp2,97 triliun atau 101 persen realisasi target penghematan.
Sedangkan untuk revenue enhancement, Angkasa Pura I mengupayakan melalui perluasan portofolio bisnis. “Ini dilakukan untuk meningkatkan potensi pendapatan seperti pendirian Angkasa Pura I Health Center, pemanfaatan lahan idle, dan sinergi anak perusahaan sebagai kendaraan untuk memperluas portofolio bisnis perusahaan,” terang Handy.
Di samping itu, Handy memastikan bahwa Angkasa Pura I juga mencoba untuk melakukan penundaan realisasi program investasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021. Sebelumnya, ada 112 program investasi dengan nilai Rp5,2 triliun kemudian direvisi menjadi hanya 100 program investasi dengan nilai sekitar Rp3,6 triliun.
Leave a Reply