Surabaya – Indonesia sudah mulai melonggarkan pintu masuk internasional, seiring dengan meredanya kondisi pandemi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kanwil Kemenkumham Jatim selaku motor penggerak Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) mulai merapatkan barisan dengan stakeholder untuk mengawasi warga negara asing (WNA) yang masuk lewat Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kami terus menjalin komunikasi dan koordinasi secara intens dengan stakeholder terkait untuk antisipasi pembukaan gerbang negara secara menyeluruh,” ujar Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto melalui Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Junaedi, Kamis (24/3), seperti dilansir dari Jatimnet.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan rapat koordinasi tingkat provinsi yang digelar di Surabaya. Junaedi mengatakan bahwa pembatasan orang asing masuk wilayah Indonesia sedikit demi sedikit mulai dibuka kembali, yakni dengan memperluas cakupan orang asing yang diizinkan masuk wilayah Indonesia. Bahkan di Bali dan Batam sudah diberlakukan pemberian visa kunjungan ketika kedatangan (visa on arrival).
“Dan tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat pemberlakuan pemberian Visa Kunjungan Saat Kedatangan pada bandara-bandara Internasional lainnya dengan berbagai tujuan,” imbuhnya. Jawa Timur mempunyai beberapa pintu gerbang internasional, baik bandara maupun pelabuhan laut. Sedangkan yang paling besar ada di Bandara Internasional Juanda. Sentimen positif tersebut menurut Junaedi harus direspons oleh semua elemen pemerintah.
“Termasuk di bidang pengawasan keberadaan dan kegiatan orang asing, yaitu dengan menyiapkan langkah-langkah yang komprehensif dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” jelas Junaedi.
Walau begitu, Junaedi menegaskan jika segala aspek kemudahan perizinan harus diimbangi dengan aspek pengamanan. “Kami harap melalui wadah Tim PORA ini, kita bisa menyusun langkah-langkah strategis dalam penguatan sinergitas dan kolaborasi dalam rangka pencegahan ekses-ekses perlintasan, keberadaan dan kegiatan orang asing di Indonesia,” paparnya.
Hingga kini sudah ada sekitar 8.137 orang asing di Jatim. Lebih dari separuhnya ada di daerah Malang Raya, yakni sebanyak 4.657 orang asing yang sebagian besar adalah warga negara China (1.478). Disusul WN Malaysia sebanyak 890 orang dan WN Korea Selatan 692 orang. Sedangkan untuk pengungsi internasional ada sebanyak 416 orang yang sebagian besar berasal dari Afghanistan.
Leave a Reply