Wings Air Bakal Operasikan Lagi Rute Penerbangan Surabaya-Banyuwangi

Maskapai Wings Air - tribunnews.com

Banyuwangi – Usai sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi, maskapai Wings Air kembali mengoperasikan rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP). Wings Air akan terbang menggunakan armada pesawat ATR 72-500 dengan kapasitas sebanyak 72 penumpang.

“Jika tidak ada kendala, rencananya Wings Air dengan rute penerbangan Banyuwangi–Surabaya akan kembali beroperasi pada akhir bulan September ini,” kata Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Banyuwangi Indrawansyah, seperti dilansir dari Jawapos.

Indrawansyah melanjutkan, penerbangan rute dari Bandara Juanda Surabaya ke Banyuwangi ini akan melengkapi layanan penerbangan di Bandara Banyuwangi. Saat ini sudah ada beberapa maskapai yang beroperasi di Bandara Banyuwangi, di antaranya Citilink dan Batik Air dengan rute penerbangan Banyuwangi-Jakarta.

Manajemen Wings Air sendiri mengungkapkan keseriusannya untuk menggarap layanan penerbangan rute Banyuwangi-Surabaya pergi pulang (PP). Langkah tersebut adalah upaya penetrasi pasar baru lantaran demand atau permintaannya diprediksi sangat potensial. “Kalau jadwal persis keberangkatan dan kedatangannya masih belum pasti, kemungkinan siang hari pukul 11,” imbuh Indrawansyah.

Langkah maskapai Wings Air yang membuka kembali layanan penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi ini juga disambut baik oleh sejumlah pihak. Hal ini juga diharapkan bisa turut mendorong pemulihan ekonomi di Banyuwangi. “Kami berharap semoga dengan kembali dibukanya rute Banyuwangi–Surabaya ini akan meningkatkan perekonomian Banyuwangi,” papar Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Dwiyanto.

Seperti halnya rute penerbangan lain, untuk naik pesawat Wings Air rute Surabaya-Banyuwangi juga wajib mematuhi peraturan perjalanan udara. Masyarakat yang bepergian dengan naik pesawat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker. “Tetap pakai masker saat penerbangan,” tutur Spesialis Kedokteran Penerbangan Dr. M.D. Daniel Hadinoto dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ia pun menjelaskan alasan mengapa penumpang tetap diimbau menggunakan masker selama penerbangan berlangsung. “Setelah pintu pesawat ditutup saat berangkat hingga akhirnya tiba di tujuan, sirkulasi udara yang ada di dalam kabin adalah sirkulasi tertutup,” ungkap dr Daniel. Walaupun udara dibersihkan dengan penyaring HEPA (high efficiency particulate air) yang diklaim hampir 100 persen efektif, ia menilai masih ada kemungkinan penumpang tertular penyakit karena sirkulasi udara tertutup.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*