Angkasa Pura I Siapkan Sejumlah Antisipasi Cuaca Ekstrem

Faik Fahmi, Direktur Utama Angkasa Pura I - bisnis.tempo.co
Faik Fahmi, Direktur Utama Angkasa Pura I - bisnis.tempo.co

Jakarta – PT Angkasa Pura I (Persero) menyiapkan berbagai langkah antisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi bakal melanda sejumlah wilayah di Indonesia selama beberapa bulan mendatang. Langkah tersebut dilakukan guna memastikan keselamatan penerbangan di bandara-bandara kelolaan AP I.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menegaskan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait, seperti Kantor Otoritas Bandara, BMKG, Airnav Indonesia, seluruh maskapai dan pihak ground handling untuk memastikan langkah-langkah antisipasi cuaca ekstrem.

“Koordinasi untuk menentukan langkah-langkah antisipasi penanganan bagi pesawat udara dan pengguna jasa bila terjadi cuaca ekstrim yang berpotensi mengganggu operasional penerbangan,” jelas Faik, Rabu (23/2), seperti dilansir dari Tribunnews.

Angkasa Pura I sendiri juga sudah mengandalkan pemakaian teknologi yang mendukung operasional dan pelayanan lewat Airport Operations Control Center (AOCC). “AOCC berfungsi sebagai suatu control center untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara dan sisi darat serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara,” tutur Faik.

Pada area airside, terdapat sejumlah upaya antisipasi yang dilakukan dengan meningkatkan pemeriksaan rutin di area landasan pacu, taxiway, dan apron untuk memastikan tidak adanya genangan air saat dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan instrumen-instrumen pendukung seperti Approach Light, Runway Edge Light, Apron Light, Sequence Flashing Light (SQFL), Wind Cone dan lainnya berfungsi normal tanpa ada gangguan.

Sementara, di area landside, AP I melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan skenario pengaturan ruang tunggu di terminal untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang apabila ada penerbangan yang mengalami keterlambatan atau delay akibat cuaca buruk.

“Melalui upaya-upaya antisipasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura I bersama seluruh stakeholders, diharapkan dapat mendukung penerapan prinsip Safety, Security, Service dan Compliance untuk keselamatan penerbangan,” sambung Faik.

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada tanggal (21/2) lalu mengeluarkan prediksi mengenai potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia, seperti fenomena hujan es yang disertai angin kencang dan angin puting beliung sampai bulan Maret-April 2022 mendatang.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*