
Sidoarjo – Dalam rangka menghadapi musim pancaroba, Bandara Internasional Juanda Surabaya semakin gencar melaksanakan patroli untuk menghindari bird strike atau tabrakan burung dengan pesawat. Patroli ini dilakukan lantaran banyak burung yang bermunculan dan terbang di sekitar kawasan Bandara Juanda, terutama wilayah runway atau landasan pacu Juanda.
Menurut Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I Juanda, Yuristo Ardhi Hanggoro, pihaknya merasa perlu untuk semakin intensif melaksanakan patroli bird strike. “Kita lakukan patroli bird strike selama enam kali dalam sehari. Patroli bird strike sendiri adalah dengan cara melakukan pengusiran kawanan burung di sekitar runway memakai mobil dilengkapi pengeras suara yang berbunyi berbagai suara hewan predator,” ujar Yuristo, Jumat (25/10), seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Yuristo memaparkan, jenis burung yang biasanya banyak terbang di sekitar Bandara Juanda adalah jenis burung kuntul kerbau dan burung belibis. “Burung-burung ini biasanya kumpul di pond (kolam) bandara yang terletak di barat dan timur. Sehingga selain memasang alat pengeras suara di mobil, kita juga tempatkan alat yang sama di dekat pond timur,” papar Yuristo.
Keberadaan burung atau kasus bird strike dalam dunia penerbangan sangat berbahaya. Apabila burung sampai masuk ke dalam mesin pesawat, maka bisa merusak bilah turbin mesin pesawat dan berakibat pada kerusakan yang fatal. Tak hanya burung, kasus bird strike berlaku juga untuk jenis lain seperti kelelawar. Biasanya bird strike terjadi ketika pesawat ada pada posisi take-off, initial ascent, approach, dan landing. Menurut statistik, kejadian bird strike terasa pada ketinggian 100 kaki atau di ketinggian maksimum burung terbang.
“Dari laporan pada tahun 2018 lalu, tercatat ada insiden bird strike sebanyak lima kali. Namun insiden itu tidak menyebabkan masalah serius kepada pesawat,” imbuh Yuristo. Ia sendiri mengaku tak bisa memprediksi periode paling banyak terjadinya kasus bird strike. “Namun bisa dipastikan jumlah aktivitas burung akan meningkat pada musim hujan,” pungkas Yuristo.
Leave a Reply