Gandeng Perusahaan Kanada, Whitesky Group Bakal Kembangkan Bandara AP I

Whitesky Group melakukan kerja sama dengan perusahaan asal Kanada, Sinobec Trading Inc. untuk mengembangkan bandara-bandara AP I (Sumber : www.tribunnews.com)

JAKARTA – Whitesky Group, sebuah perusahaan transportasi dan penerbangan, berencana untuk mengembangkan bandara-bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I. Menggandeng perusahaan asal Kanada, Sinobec Trading Inc., sambil menunggu daftar bandara yang akan dikembangkan, perusahaan mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan total investasi sekitar 600 juta dolar AS.

“Kami berharap MoU antara Whitesky dengan Sinobec ini akan berlanjut ke fase-fase berikutnya, yaitu joint venture. Kami akan menjadi lead consortium untuk investasi di bandara-bandara PT Angkasa Pura I” ujar CEO and Founder Whitesky Group, Denon Prawiraatmadja, dikutip dari Tempo. “Mengenai bandara yang akan dikerjasamakan dalam proyek ini, kami masih melakukan pembahasan dan pemilihan. Nantinya PT Angkasa Pura I yang akan menetapkan bandara yang masuk daftar untuk dikembangkan.”

Sebelum ini, lanjut Denon, pihaknya telah menandatangani MoU dengan PT Angkasa Pura I di Bali beberapa waktu lalu. Karena itu, kerja sama lanjutan dilakukan dengan Sinobec untuk mengeksplorasi profil investasi dalam mengembangkan bandara-bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I.  “Kerja sama dilakukan untuk menekan biaya operasional bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I sehingga lebih efisien dan berdaya saing dalam mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat,” sambungnya.

Seperti yang diketahui, dengan tingginya biaya operasional bandar udara, akan berdampak pada tarif tiket maskapai, yang pada akhirnya juga akan membebani calon penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi udara. Adanya kerja sama investasi ini diharapkan dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan bandara yang akan berpengaruh pada operator penerbangan, sehingga bisa meringankan biaya yang dikeluarkan masyarakat pengguna jasa bandara.

Sementara itu, President & CEO Sinobec Group, John Lee, mengatakan bahwa dipilihnya Indonesia sebagai mitra kerja sama antara lain karena negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti sinar matahari dan berbagai bahan mineral sehingga sangat berpotensi mengembangkan bandara berwawasan lingkungan. “Saya menilai potensi kerja ini dengan pihak Indonesia sangat besar dan akan berlanjut terus di masa datang,” tutur dia, dilansir dari Antara.

Sejak tahun 2017 lalu, PT Angkasa Pura I sebenarnya telah melakukan program peningkatan kapasitas dan kualitas bandara. Ada sepuluh bandara yang telah ditingkatkan kapasitasnya, yakni Bandara Ahmad Yani, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Adi Soemarmo, Bandara Juanda, Bandara Internasional Lombok, Bandara Syamsudin Noor, dan Bandara Pattimura.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*