Citilink Ternyata Setop Rute Jakarta-Purbalingga-Surabaya, Ini Alasannya

Pesawat Ctilink mendarat di Bandara Jenderal Besar Sudirman, Purbalingga - www.kompas.tv

JAKARTA – Citilink dikabarkan menghentikan sementara rute penerbangan Jakarta-Purbalingga-Surabaya lewat Bandara Jenderal Besar Soedirman pada bulan Oktober 2021 ini. Dengan demikian, untuk saat ini, tidak ada pesawat yang melayani perjalanan udara ke Purbalingga. Alasan maskapai tersebut adalah tingkat okupansi di bandara tersebut sangat rendah.

“Kami tidak mengoperasikan ke sana (Purbalingga) karena kebetulan tingkat isian (penumpang) sangat rendah di minggu ketiga dan keempat Oktober ini,” papar Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, dilansir dari Tempo. “Penyetopan rute penerbangan ke Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, dilakukan untuk sementara waktu.”

Sayangnya, Juliandra tidak menyebutkan secara pasti kapan tepatnya penghentian operasi tersebut. Demikian pula, ia tidak menjelaskan sampai kapan maskapai akan kembali mengoperasikan penerbangan ke bandara tersebut. Citilink sendiri pertama kali melayani penerbangan Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma)-Purbalingga-Surabaya (Bandara Juanda) pada awal Juni 2021 kemarin.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, membenarkan bahwa Citilink sudah tidak lagi melayani penerbangan. Dalam akun Facebook pribadinya, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Agus menulis bahwa dirinya mau booking tiket untuk minggu depan, ternyata sudah tidak ada penerbangan. Ia pun mengonfirmasi hal tersebut ke Citilink, dan ternyata memang sudah setop terbang. “Semoga nasibnya tidak seperti Bandara Kertajati,” ujarnya.

Sebelumnya, seperti dikutip dari Bisnis, Executive General Manager Bandara Jenderal Besar Soedirman, Catur Sudarmono, sempat mengatakan bahwa di tengah pandemi ini, konektivitas penerbangan di Purbalingga tetap terjaga. Menurut Catur, sejak pertama kali akses penerbangan dibuka pada Juni 2021, pergerakan penerbangan di Purbalingga semakin tumbuh. Pasar penerbangan di Purbalingga adalah warga asli Purbalingga yang merantau atau bekerja di kota-kota lainnya.

“Trafik di bandara ini biasanya cukup tinggi pada akhir pekan, didominasi oleh warga yang pulang ke Purbalingga dan kota sekitar setelah sepekan bekerja di luar kota,” jelasnya. “Biasanya mereka butuh waktu berjam-jam jika melalui darat, kini dengan adanya bandara, hanya cukup kurang dari sekitar satu jam penerbangan. Bandara ini sudah ditunggu kehadirannya oleh masyarakat sejak 15 tahun silam.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*