YOGYAKARTA – Bandara baru di Kulonprogo, yaitu New Yogyakarta International Airport (NYIA), nantinya akan memiliki gardu induk berkapasitas 60 Megawatt (mw) untuk mendukung supply listrik di bandara tersebut. Kapasitas gardu induk ini sekaligus dua kali lebih besar dibandingkan kapasitas gardu induk yang ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pembangunan gardu induk dengan kapasitas lebih besar ini memang bertujuan memenuhi kebutuhan listrik untuk bandara. Pasalnya, kebutuhan listrik untuk bandara baru ini diperkirakan akan jauh lebih besar dari Bandara Soekarno- Hatta karena memiliki konsep airport city. Selain bangunan utama bandara, juga dibangun kota penyangga.
“Untuk memenuhi pasokan listrik di bandara baru, kami akan memulai pembangunan gardu induk baru dengan kapasitas cukup besar pada tahun ini,” jelas Direktur Bisnis PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang. “Jadi, ketika bandara baru tersebut sudah mulai beroperasi, sudah tidak ada lagi permasalahan listrik. Masa’ iya, bandara baru tetapi tidak ada listrik.”
Selain kapasitas besar, gardu induk ini juga menggunakan teknologi terbaru. Teknologi terbaru ini memungkinkan substitusi energi listrik dari jalur distribusi lain ketika terjadi pemadaman listrik akibat gangguan teknis seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Gardu induk baru di Kulonprogo ini juga untuk mendukung ratio elektrifikasi yang hampir 100 persen di Jawa bagian tengah.
Untuk membangun gardu induk tersebut, PT PLN telah menganggarkan dana sebesar Rp30 triliun, sekaligus untuk mengerjakan 206 proyek lainnya yang ditargetkan bisa rampung pada tahun 2019 mendatang. “Selain untuk kebutuhan bandara, juga untuk mengantisipasi peningkatan pelanggan,” timpal General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Tengah II, Amihwanuddin.
