
Jakarta – PT Angkasa Pura I (Persero) menilai bahwa kepercayaan masyarakat untuk menggunakan angkutan udara dalam bepergian di masa pandemi virus corona (Covid-19) seperti sekarang ini masih belum pulih sepenuhnya. Kesimpulan ini diperoleh setelah melakukan survei terhadap 530 responden dan hasilnya sebesar 84% masih mengambil sikap wait and see untuk bepergian dengan moda transportasi udara.
“Melihat situasi ini, maka perlu adanya sosialisasi terkait keamanan dan kenyamanan saat berada di bandara ataupun di dalam pesawat, untuk membuat masyarakat kembali percaya menggunakan angkutan udara,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Kamis (27/8), seperti dilansir Wartaekonomi.
Faik menegaskan bahwa pihaknya berupaya untuk memastikan protokol kesehatan di bandara-bandara yang berada di bawah pengelolaan AP I telah dijalankan dengan baik dan ketat. Oleh sebab itu, PT Angkasa Pura I menjamin jika bandara kelolaannya aman. Faik pun mengatakan, sebagai penggerak ekonomi nasional, bandar udara tak boleh berhenti beroperasi walaupun ada peraturan yang membuat maskapai komersial dilarang beroperasi untuk sementara waktu.
“Kami harus tetap beroperasi, untuk menjaga konektivitas selain maskapai penumpang, yaitu kargo yang masih berjalan. Meskipun ada dampak finansial karena pergerakan pesawat dan penumpang yang menurun,” jelas Faik.
Ia pun membahas tentang adanya beberapa prosedur seperti pengecekan dokumen serta rapid test yang mengakibatkan antrean panjang di bandara. Menurut Faik, terkait solusi untuk permasalahan tersebut pihak AP I sudah meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk menambah personel yang bertugas guna meminimalisir antrean calon penumpang yang membuat kepadatan di bandara.
“Bila KKP memang kesulitan karena saat ini trafik penumpang yang mulai naik, maka kami siap untuk support untuk menerjunkan personel kami agar tidak terjadi antrean pengecekan dokumen dan rapid test di bandara,” beber Faik.
Saat ini persentase pergerakan penumpang di bandara kelolaan AP I pun dinyatakan sudah mulai naik walaupun belum mencapai 50%. Namun, kenaikan pergerakan penumpang tersebut mengakibatkan adanya antrean di bandara karena proses pengecekan dokumen.
Leave a Reply