
Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam telah mengumumkan hasil pelelangan pengadaan badan usaha pelaksana proyek kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara Hang Nadim, pada Jumat (19/3). Usai melalui seleksi ketat, pihak yang dinyatakan sebagai pemenang adalah PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, (Konsorsium AP1-IIAC-WIKA), dengan total investasi mencapai Rp6,8 triliun dan masa konsesi selama 25 tahun.
“Kemenangan Konsorsium Angkasa Pura I dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim ini merupakan milestone penting bagi perusahaan, di mana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial. Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Sabtu (20/3), seperti dilansir Fin.
Dengan keberhasilan AP I dalam memenangkan tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, maka ke depannya AP I berpeluang lebih besar untuk memperoleh kontrak kerja sama pengelolaan bandara potensial lainnya, baik di dalam atau luar negeri. Hal ini juga diyakini dapat memperkuat dan memberikan nilai tambah yang lebih strategis terhadap rencana pembentukan Holding BUMN Aviasi dan Ekosistem Pariwisata.
“Dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim ini, juga otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan, sehingga total bandara yang dikelola Angkasa Pura I menjadi 16 bandara,” imbuh Faik.
Adapun luas area yang akan dikelola oleh pemenang tender seluas 350 hektare, di mana pemenang lelang akan melaksanakan perbaikan terminal 1, pembangunan terminal 2, serta mengoperasikan fasilitas runway dan gedung kargo.
“Pengembangan dan pengelolaan Bandara HNIA dengan skema KPBU ini akan memperbarui dan membangun Bandar Udara Hang Nadim untuk mengoptimalkan kebutuhan arus keluar-masuk barang, bagi kelancaran perindustrian di Batam,” tandas Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Leave a Reply