Pintu Masuk Udara untuk PPLN Ditambah

Suasana di Bandara Internasional Juanda - www.suarasurabaya.net

Jakarta – Pemerintah memutuskan untuk menambah jumlah pintu masuk internasional untuk para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang hendak masuk Indonesia. Saat ini, seluruh PPLN juga dapat masuk Indonesia lewat Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Penambahan pintu masuk internasional itu dilakukan guna mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Kebijakan tersebut tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 19 Tahun 2022. “Saat ini seluruh perjalanan penumpang internasional, baik WNI maupun WNA, dapat masuk melalui bandara-bandara tersebut ditambah dengan Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok,” kata Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA, Selasa (29/3), seperti dilansir dari Liputan6.

Sebelumnya, pemerintah sudah membuka pintu masuk internasional lewat Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai, Bandara Hang Nadim, Bandara Raja Haji Fisabilillah, dan Bandara Sam Ratulangi untuk WNI. Lalu, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, dan Bandara Sam Ratulangi untuk WNA (warga negara asing).

Tak hanya lewat udara, pemerintah RI pun menambah pintu masuk laut lewat Tanjung Benoa di Bali dan Lagoi di Bintan. Khusus Tanjung Benoa, Batam, Tanjung Pinang, dan Lagoi dapat masuk menggunakan kapal pesiar (cruise) atau kapal layar (yacht). “Adapun pengaturan terhadap pergantian layanan dan pemulangan bagi Awak Kapal Warga Negara Asing (WNA) atau Awak Kapal Warga Negara Indonesia (WNI) pada kapal berbendera asing dapat dilakukan melalui beberapa Pelabuhan di Indonesia,” beber Safrizal.

Hal tersebut dapat dilakukan lewat Pelabuhan Belawan, Tanjung Balai Karimun (Pulau Nipah dan Tg. Balai Karimun), Batam (Pulau Galang, Batu Ampar, dan Kabil), Merak, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Benoa, Sorong, Ambon, dan Bitung.

Safrizal mengharapkan kebijakan vaksinasi Covid-19 sebagai syarat mudik Lebaran dapat mendorong masyarakat untuk melakukan vaksin. Terutama jenis vaksin booster yang sekarang capaiannya masih di bawah 10 persen secara nasional. “Kami terus mendorong kepada Pemerintah Daerah beserta seluruh jajaran Forkopimda untuk melakukan inovasi dan kolaborasi agar capaian vaksinasi terus mengalami peningkatan,” tutupnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*