GeNose Test Berlaku untuk Naik Kereta, Bagaimana dengan Penerbangan?

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah menggunakan GeNose test sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh. Setidaknya, layanan tersebut sudah tersedia di empat stasiun. Sementara itu, untuk syarat perjalanan menggunakan pesawat terbang, sejauh ini pemerintah masih memberlakukan syarat yang sama dan belum memberlakukan GeNose test.

“Sabar ya, kami betul-betul memulai dari skala terbatas untuk mempelajari bagaimana hasilnya,” papar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati. “Evaluasi GeNose test dilakukan secara bersama oleh berbagai pihak, seperti dari peneliti, epidemiolog, hingga Kementerian Kesehatan, dan pihak Kementerian Perhubungan. Jadi, apabila berjalan dengan baik, SOP teruji, kami akan implementasikan ke tempat lain.”

Menurut Adita, pihaknya ingin masyarakat tidak perlu berpolemik berlebihan soal penggunaan GeNose dan akurasinya. Apalagi teknologi ini sudah lolos uji klinis Kementerian Kesehatan, dengan sensitivitas baik alat screening Covid-19. “Tidak pernah ada yang perfect, apabila banyak yang pertanyakan, tetapi mari kita lihat angle-nya membantu memutus penularan Covid-19,” katanya.

Sementara itu, pihak PT Angkasa Pura II, seperti disalin dari Kompas, menginformasikan bahwa sejauh ini, belum ada perubahan mengenai persyaratan untuk dapat melakukan perjalanan domestik dan internasional di Indonesia. Setiap penumpang masih harus memenuhi syarat sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor SE 3 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksana Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi.

Dalam aturan tersebut, penumpang wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang masih berlaku 2 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang masih berlaku 1 x 24 jam sebelum keberangkatan untuk tujuan Denpasar, Bali. Sementara, untuk penerbangan dari dan ke daerah selain Denpasar, Bali, penumpang harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang masih berlaku 3 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang masih berlaku 2 x 24 jam.