
Sidoarjo – Bea Cukai Juanda menjadi salah satu narasumber dalam acara Temu Usaha Fasilitas Pendukung Logistik Tahun 2019 yang bertajuk Sinergitas Sistem Transportasi Logistik di Kota Surabaya. Acara tersebut digagas oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Surabaya.
Menurut Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Juanda, Syamsu Priatmojo, Bea Cukai dalam salah satu fungsinya adalah mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik impor dan ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan cukai serta penerapan sistem manajemen risiko yang andal. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa Bea Cukai pun fokus untuk menurunkan Dwelling Time.
“Bea Cukai itu selalu berupaya meningkatkan percepatan arus logistik barang impor dan menekan dwelling time. Bea Cukai dengan government agency yang lain yang tergabung dalam INSW (Indonesia National Single Window) telah melakukan pergeseran pengawasan untuk barang-barang tertentu yang semula pengawasan Border (wilayah kepabeanan) ke Post Border (luar wilayah kepabeanan),” kata Syamsu, seperti dilansir Okezone.
Lebih lanjut Syamsu menuturkan bahwa dengan pergeseran pengawasan ke post border, maka ia berharap arus logistik barang impor bisa keluar terlebih dahulu dari pelabuhan dengan pemenuhan kewajiban larangan pembatasannya di kementerian atau lembaga terkait.
Pada akhir acara, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Surabaya juga mengharapkan agar sinergitas semacam ini bisa senantiasa terjalin serta arus logistik yang lebih murah dan cepat di Kota Surabaya dapat terealisasi.
Ajang Temu Usaha Fasilitas Pendukung Logistik Tahun 2019 sendiri diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Surabaya serta dihadiri oleh 51 undangan yang terdiri dari sejumlah instansi, lembaga, asosiasi, dan pelaku usaha.
Leave a Reply