
JAKARTA – Fasilitas Makkah Road atau yang juga disebut fast track di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dikatakan lebih mempermudah kebutuhan keimigrasian calon jemaah haji saat akan berangkat ke Tanah Suci. Dengan kelebihannya, layanan yang disediakan Pemerintah Arab Saudi tersebut diharapkan dapat diperluas ke bandara lainnya, termasuk Bandara Internasional Juanda.
Pada Minggu (19/6) lalu, kedatangan perdana calon jemaah haji Indonesia gelombang kedua di Mekah berjalan lancar. Bahkan, jemaah tiba lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 03.00 waktu sempat, sebanyak 393 calon jemaah haji kloter 24 embarkasi Jakarta-Pondok Gede sudah sampai di hotel pukul 05.30 waktu setempat karena proses kedatangan yang cepat di Bandara Jeddah setelah proses keimigrasian dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta.
“Sehingga, kita tadi melihat tidak ada lagi proses imigrasi di sini (Arab Saudi) dan mereka langsung menuju bus masing-masing,” papar Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono, dikutip dari Jawa Pos. “Ke depan, kami berharap layanan fast track tersebut dapat diperluas, tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, tetapi juga bandara lain, seperti di Solo, Juanda, Medan, dan Makassar. Insya Allah.”
Sementara itu, terkait layanan fast track, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Arsad Hidayat, mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi. Pasalnya, inovasi tersebut memberikan satu rasa, biasanya menunggu proses lama, tetapi sekarang bisa diringkas. “Jadi, jemaah tiba di Bandara Jeddah dari pesawat bisa masuk ke bus, langsung ke Mekah,” katanya.
Seperti dilansir dari INews, fast track merupakan fasilitas pre-clearance atau pemeriksaan dokumen oleh Keimigrasian Pemerintah Arab Saudi. Hal itu bertujuan mempermudah calon jemaah haji asal Indonesia saat tiba di Jeddah karena tidak dilakukan lagi pemeriksaan dokumen terkait. Imbasnya, calon jemaah haji bisa tiba lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.
Leave a Reply