
SURABAYA/JAKARTA – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Internasional Juanda sepanjang Juni 2021 kembali mengalami kenaikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, ada 181 kunjungan turis asing ke Jawa Timur sepanjang periode tersebut, atau mengalami kenaikan sebesar 13,13 persen dibandingkan Mei 2021 yang mencatatkan 160 kunjungan.
Dilansir dari situs resmi BPS Jawa Timur, angka itu juga meningkat 86,60 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan asing pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencatatkan 97 kunjungan. Jika ditotal, selama periode Januari hingga Juni 2021, turis asing terbanyak yang masuk melalui Bandara Juanda berasal dari Jepang yang mencapai 94 kunjungan, diikuti wisatawan Korea Selatan yang mencapai 53 kunjungan, dan pelancong Amerika Serikat yang mencapai 47 kunjungan.
Kenaikan jumlah kedatangan wisatawan asing tersebut berbanding lurus dengan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur sepanjang Juni 2021 yang mencapai 44,16 persen atau naik 9,16 poin dibandingkan bulan sebelumnya. TPK hotel bintang dua sebesar 48,07 persen merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya.
Sementara itu, secara nasional, BPS Pusat mencatat ada 140.900 kunjungan turis asing selama bulan Juni 2021 atau melorot 7,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 10,04 persen dibandingkan Juni 2020. “Selama 2021, kunjungan wisatawan asing belum ada perbaikan signifikan kalau dibandingkan tahun 2020, apalagi tahun 2019. Kita terpukul karena pandemi masih melanda dan ada travel ban dari berbagai negara,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono.
Berdasarkan kebangsaan, wisman dari Timor Leste masih mendominasi, yakni sebesar 54,6 persen atau 76,9 ribu kunjungan, disusul wisman Malaysia sebesar 26,9 persen (37,9 ribu kunjungan) dan wisman asal China sebesar 4,7 persen (6,7 ribu kunjungan). Sementara itu, jumlah kunjungan turis asing dari Filipina mengalami kontraksi sebesar -23,92 persen, disusul Myanmar yang -10,27 persen.
Seiring dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19, berbagai sektor pariwisata memang masih tertutup untuk kunjungan turis asing. Namun, kunjungan wisman yang tercatat di BPS tidak bertujuan untuk berwisata, melainkan melakukan perjalanan dengan misi tertentu, seperti bisnis, misi kesehatan atau pendidikan, hingga reuni keluarga. “Komposisi itu cenderung untuk tujuan bisnis, misi kesehatan, pendidikan, atau reuni keluarga,” pungkas Margo Yuwono.
Leave a Reply